Nativeindonesia – Solo selalu punya cara tersendiri untuk membuat siapa pun jatuh hati. Kota yang hangat ini tidak hanya dikenal karena budaya Jawanya yang kental, tetapi juga karena tempat-tempat wisatanya yang ramah di kantong. Banyak sudut kota yang bisa kamu jelajahi tanpa harus merogoh biaya besar, namun tetap memberikan pengalaman yang seru dan berkesan.
Bagi para pelancong yang ingin liburan hemat tapi tetap penuh cerita, Solo bisa jadi jawaban terbaik. Mulai dari wisata sejarah, kuliner tradisional, hingga spot kekinian yang Instagramable, semuanya tersedia lengkap di satu kota. Yang membuatnya semakin menarik, setiap tempat menghadirkan suasana khas yang sulit ditemukan di kota lain.
Kamu juga tidak perlu khawatir soal akses dan kenyamanan. Banyak destinasi favorit di Solo yang mudah ditempuh, baik pakai kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Bahkan, hanya dengan berjalan kaki di beberapa kawasan, kamu sudah bisa menikmati keindahan kota ini dari dekat.
Selain itu, harga tiket masuk ke objek wisata di Solo rata-rata sangat terjangkau. Jadi, meskipun budget terbatas, kamu tetap bisa menikmati banyak tempat menarik. Inilah alasan kenapa Solo semakin dilirik sebagai destinasi liburan ekonomis bagi keluarga, pasangan, hingga solo traveler.
Bukit Sekipan

Bukit Sekipan, yang juga dikenal sebagai Bumi Perkemahan Sekipan, merupakan lokasi camping yang berada di Desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Dari pusat Kota Solo, tempat ini dapat dijangkau dengan perjalanan sekitar satu jam atau kurang lebih 42 kilometer. Pengunjung cukup membayar tiket masuk sebesar Rp 7.500 per orang, dan bagi yang ingin bermalam dengan berkemah dikenakan biaya tambahan Rp 10.000 per malam.
Berada di ketinggian sekitar 1.100 meter di atas permukaan laut, kawasan ini menawarkan udara yang sejuk dan pemandangan alam yang asri. Selain sebagai tempat untuk mendirikan tenda, Bukit Sekipan juga sering dimanfaatkan sebagai lokasi penelitian berbagai jenis tanaman hutan serta kegiatan edukasi alam. Suasananya yang tenang membuat tempat ini cocok untuk melepas penat dari kesibukan sehari-hari.
Bagi pengunjung yang tidak berencana menginap, kawasan ini tetap menarik untuk dikunjungi. Kamu bisa menikmati deretan pohon pinus yang tinggi menjulang dan sensasi udara pegunungan yang menyegarkan. Tempat ini juga memiliki miniatur rumah rumbia yang unik dan fotogenik, sangat cocok dijadikan spot foto yang menarik untuk diunggah ke media sosial.
Taman Balekambang
Di pusat Kota Solo terdapat sebuah ruang hijau yang sejuk dan asri berupa taman kota. Area seluas hampir 10 hektare ini sudah ada sejak tahun 1921 dan dibangun oleh KGPAA Mangkunegara VII. Taman tersebut dibuat sebagai bentuk kasih sayang beliau kepada dua putrinya, Partini dan Partinah.
Taman Balekambang Solo kini menjadi salah satu area hijau penting yang berfungsi sebagai paru-paru kota. Tempat ini dibuka untuk masyarakat mulai pukul 07.00 hingga 18.00 WIB, sehingga pengunjung dapat menikmati waktu santai di bawah pepohonan besar, hamparan rumput hijau, serta udara yang masih terasa segar.
Di bagian Taman Air Partini, tersedia kolam yang dilengkapi dengan perahu untuk berkeliling dan menikmati suasana sekitar. Kamu juga bisa melihat gerombolan rusa yang dibiarkan hidup bebas di area taman. Untuk masuk ke kawasan ini, pengunjung hanya perlu membayar biaya parkir kendaraan saja.
Taman Hutan Raya KGPAA Mangkunagoro I
Taman Hutan Raya KGPAA Mangkunagoro I atau TAHURA Ngargoyoso berlokasi tidak jauh dari area kebun teh Kemuning. Kawasan ini berada di lereng Gunung Lawu dan difungsikan sebagai tempat pelestarian alam, baik untuk tumbuhan maupun satwa. Saat memasuki wilayah taman, pengunjung akan langsung melihat hamparan pepohonan tinggi serta rerumputan hijau yang menyejukkan mata.
Selain menjadi kawasan konservasi, TAHURA ini juga memiliki dua peran penting, yaitu sebagai destinasi wisata alam dan sebagai ruang untuk kegiatan penelitian. Lingkungannya yang asri menjadikannya cocok untuk berbagai kegiatan edukatif maupun rekreasi.
Fasilitas di taman ini pun cukup lengkap. Pengunjung bisa menemukan gazebo untuk bersantai, arena bermain anak, wahana flying fox, hingga area khusus untuk berkemah. Menariknya, harga tiket masuk sangat terjangkau, yaitu hanya sekitar Rp5.000 per orang.
Kebun Teh Kemuning

Kebun Teh Kemuning terletak di daerah Kemuning, Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Dari pusat Kota Solo, lokasi ini dapat dicapai dalam waktu sekitar satu jam perjalanan atau kurang lebih 41 kilometer. Begitu tiba, pengunjung akan disambut bentangan kebun teh yang hijau serta suasana pegunungan Lawu yang menyejukkan dan membuat pikiran terasa lebih segar.
Perkebunan teh yang telah berdiri sejak zaman kolonial ini kini berkembang menjadi salah satu tujuan wisata alam yang populer di kawasan Solo. Sepanjang jalur menuju Kemuning, wisatawan dapat menikmati pemandangan kebun teh yang memanjakan mata. Banyak pengunjung berhenti sejenak untuk berfoto atau sekadar menikmati panorama yang indah.
Beberapa warga setempat juga memanfaatkan area perkebunan ini sebagai objek wisata dengan menyediakan bangku dan spot foto menarik. Untuk memasuki sejumlah area wisata, pengunjung hanya perlu membayar biaya retribusi mulai dari Rp 5.000. Bahkan, masih ada beberapa bagian kebun teh yang bisa dijelajahi secara gratis tanpa biaya tambahan.
Taman Hiburan Rakyat Sriwedari
Solo dikenal sebagai kota yang ramah di kantong, sehingga kamu bisa berlibur tanpa perlu khawatir pengeluaran membengkak. Banyak pilihan tempat rekreasi yang harganya bersahabat, cocok untuk siapa pun yang ingin bersantai tanpa menguras dompet.
Salah satu lokasi favorit yang bisa kamu kunjungi adalah Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari. Tempat ini menawarkan suasana rekreasi yang meriah dengan berbagai fasilitas yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Di area THR Sriwedari, tersedia sekitar 16 wahana yang bisa kamu coba. Mulai dari kafe, panggung pertunjukan, mini waterpark, hingga arena permainan ketangkasan, semuanya dapat menjadi pilihan hiburan seru selama berada di Solo.
Benteng Vastenburg

Benteng peninggalan Belanda yang berada di kawasan Gladak menjadi salah satu saksi sejarah penting di Solo. Bangunan ini mulai didirikan pada tahun 1745 atas perintah Gubernur Jenderal Baron Van Imhoff. Pada masa awal keberadaannya, benteng tersebut berfungsi sebagai pusat pengawasan untuk pemerintahan Keraton Surakarta.
Seiring berjalannya waktu, kondisi benteng ini tidak lagi utuh seperti dulu. Kini yang tersisa hanyalah puing-puing bangunan dan pagar pembatas yang menunjukkan jejak masa lalunya. Meskipun begitu, tempat ini tetap menyimpan nilai sejarah yang menarik untuk dipelajari.
Tak hanya menyuguhkan suasana bersejarah, area benteng ini juga menjadi spot foto favorit bagi para pengunjung. Banyak wisatawan datang ke sini untuk mengabadikan momen dengan latar puing-puing bersejarah yang unik dan estetik. Lokasinya yang mudah dijangkau membuatnya semakin menarik untuk dikunjungi saat berada di Solo.
Meski murah meriah, setiap sudut kotanya menawarkan pengalaman yang berkesan, mulai dari sejarah, budaya, hingga kulinernya yang bikin nagih.