Hallo para strangers yang suka traveling! Kalian harus rasain sensasi Backpacker ke Lombok by Land alias via darat. Oke deh, saya mau sedikit share tentang backpacker -an ke Lombok selama 4 hari 3 malam dengan mengabiskan uang kurang dari 2 juta sampai balik lagi ke kos-an wkwk. Bakalan ada info-info yang mungkin sepele tapi ini berguna bangeeeet biar kalian ga kena ranjau kaya saya dan travelmates.
Saya melakukan perjalanan ke pulau Lombok pada pertengahan bulan Oktober bersama dengan para strangers yang saya temui di 2 situs jalan-jalan atau cari temen jalan. Alhamdulillah nya, kami bisa dipertemukan dan orangnya super baik dan care banget. Ngomong-ngomong backpacker-an kalian harus punya tekad yang bulat nih untuk melakukan perjalanan jauh via darat. Harus yakin dan yang paling penting harus sehat!!!
13 OKTOBER 2016
Saya bertemu dengan 2 travelmate dari Cikarang dan Bekasi di stasiun Solo Balapan. Kami lanjut ke stasiun Purwosari untuk melakukan perjalanan ke stasiun Banyuwangi. Butuh waktu yang lama untuk sampai di stasiun Banyuwangi Baru. Malam hari sekitar pukul 21:00 WIB kami sampai dan langsung membeli perbekalan di mini market terdekat. Pukul 23:00 kami melakukan penyebrangan dari pulau Jawa ke pulau Bali via pelabuhan Ketapang. Perjalanan kami tempuh selama 45 menit.
Sampai di pelabuhan Gilimanuk kami langsung menuju terminal untuk cek apakah bus yang menuju pelabuhan Padang Bai sudah ada. Readers, untuk sampai ke pelabuhan Padang Bai, kamu harus naik bus Buana Raya atau bus Bahagia. Waktu itu, saya dan travelmates naik bus BAHAGIA yang diberangkatkan sekita 1:30 WITA. Busnya terbilang kecil dan kalian harus siap-siap rasain sensasi backpacking hahahaha. Bus bakalan dipenuhi banyak penumpang.
Loh kok bisa? Kan pagi buta?
Jangan salah, ada warga Bali yang baru selesai berbelanja dari pasar. Kebanyakan akan turun di terminal Ubung, Denpasar. Eits sampai lupa nih tarif dari Gilimanuk ke Padang Bai yaitu 60.000 rupiah/orang. Perjalanan memakan waktu yang sangat lama sekitar 4-5 jam. Ini busnya udah ngebut banget loh guys.
Walaupun ga pake AC dijamin kalian ga akan kegerahan, udara pagi yang menghempas kulit kalian semakin dingin akibat dari bus yang melaju kencang. Pagi harinya saat matahari mulai terbit kalian bakalan disambut dengan harumnya tanah Bali, dikelilingi banyak Pura di sepanjang jalan menuju pelabuhan.
Saat sampai di Pelabuhan Padang Bai, kami langsung membeli tiket penyeberangan dan langsung berangkat menuju pulau Lombok. Penyebrangan kali ini tidak secepat penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. Perjalanannya membutuhkan waktu 5 jam. Bisa lebih cepat bila cuaca mendukung. Ada perbedaan interior kapal Ferry penyeberangan Bali-Lombok dengan Jawa-Bali. Seperti ini nih situasinya. Silahkan beristirahat ria..
Baca juga: review tempat wisata di Lombok
Hello Pelabuhan Lembar!!! Yok i, kami udah sampai di pelabuhan Lembar nih guys!! Pelabuhan di Lombok. Tanpa berlama-lama kami langsung keluar pelabuhan dan menuju Mataram untuk istirahat total di Wisma. Jangan hiraukan calo atau pegawai pelabuhan yang menawarkan tumpangan. Intinya kalian harus keluar pelabuhan Lembar dan segera menemukan angkot (bentuknya mobil pribadi), nah wajib tawar-menawar nih, ke Mataram Rp 75.000 untuk 3 orang (alias Rp 25.000 rupiah per orang). Kalau bisa kurang dari itu, GOOD!
Kami menginap di Wisma area Cakranegara, tempatnya kurang nyaman sih tapi tetep aja pules banget sampe kesiangan. Yang bikin ga nyaman yaitu gara-gara langit-langit kamar yang jauh membuat ceiling fan yang terpasang jauh sekali dari kasur. Alhasil, kami kegerahan hehehe.
15 OKTOBER 2016
Kami langsung berangkat ke pantai Mawun. Waktu tempuh sekitar 1 jam 30 menit dari kota Mataram. Oh ya, jangan lupa isi penuh tangki bensin, biar ga repot-repot cari pom bensin. Destinasi ini jadi destinasi favorit banget bagi para travelmates.
Pantai Mawun masih sangat asri dan sepi dari pengunjung. Ga akan ada rasa menyesal pokoknya telah mengunjungi pantai ini. Kalian bisa renang-renang di pinggiran pantai atau duduk santai di bawah payung. Sewanya Cuma 30.000 rupiah/jam.
Selanjutnya kami langsung pergi ke pulau Kenawa. Nah, saya udah sempat membuat postingan seputar pulau Kenawa. Baca disini ya The Simple Beauty of Kenawa
16 OKTOBER 2016
Pulang dari pulau Kenawa kami mengunjungi pantai Pink/pantai Tangsi. Nah, kawan-kawan, buat perhatian yaa, kalau menurut saya, sebaiknya destinasi ini kalian skip aja dari itinerary. Why? Saya udah pengalaman banget nih hahaha.
Perjalanan menuju pantai Pink butuh energi dan kesiapan kendaraan yang matang. Jalanan menuju pantai pink sangat rusak sekali. Kala itu, kami tidak bisa mengendarai motor dengan kecepatan normal. Maka waktu tempuh yang dibutuhkan semakin lama. Ketika sampai di pantai pink pun, kami dikecewakan dengan pemandangan yang tidak pink.
Terlepas dari yang katanya pink, pantai ini banyak dipenuhi sampah jajanan. Wah, kecewa deh pokoknya. Saya bakalan kasih contoh itiner ke kalian. Intinya pantai Tangsi bukan destinasi yang tepat. Huhuhu sedih sih, itiner waktu itu jadi berantakan karena pantai pink ini. Tapi, saya tetep bersyukur setidaknya saya dan travelmates bisa memberikan informasi terkini tentang pantai Pink, Lombok.
Pantai Tangsi a.k.a Pink merupakan pantai yang tenang. Ya walaupun tidak pink, kalian masih bisa menghibur diri dengan canoeing di pantai ini karena ombaknyanya yang tenang sekali.
Selanjutnya, kami segera memutuskan untuk mencari penginapan di pantai Kuta, Lombok. Kami sampai di pantai Kuta sekitar jam 21:00 WITA. Akhirnya kami semua menginap di Yuliandra Homestay. Penginapan ini cukup recommended untuk para backpacker nih. Walaupun pake kipas angin kami tetep ga kepanasan hahaha.
Sebetulnya, kami ingin kemah di dekat pantai Kuta. Namun, karena ada orang iseng yang minta bayaran, kami akhirnya memutuskan untuk menyewa penginapan saja. Toh dengan harga lebih murah kami justru bisa tidur di kasur dan lebih aman untuk motor-motor yang kami sewa. Ga kebayang kalau waktu itu kami nekat camping tanpa memberi bayaran, waw bisa jadi motor sewaan kami jadi mangsanya.
17 OKTOBER 2016
Pagi hari, kekecewaan kami terbayar dengan keindahan dan kehangatan sun rises pantai Kuta. Fenomenanya seperti sun sets. Kami tak menyangka akan mendapatkan kehangatan yang indah seperti ini.
Pagi itu, pantai Kuta masih sangat sepi, hanya ada kami dan anjing-anjing di tepi pantai. Ombaknya masih sangat tenang. Bule-bule masih enak di kamarnya masing-masing. FYI, Area pantai Kuta, Lombok ini termasuk area yang paling ramai dengan bule-bule. Kamu masuk minimarket aja isinya bule semua. Hadeeeh, eike berasa di luar negeri ekekeekek. Ternyata ga jauh beda sama suasana pantai Kuta, Bali.
Saat matahari mulai naik, kami pulang ke penginapan dan check out. Kami melanjutkan ke pantai tanjung Aan yang tak jauh dari pantai Kuta. Hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai di pantai Tanjung Aan.
Lagi-lagi kekecewaan kami akan pantai Pink terbayar oleh Tanjung Aan. Pantainya sungguh asri. Airnya sangat bening sekali. Pantai ini cocok untuk para traveler yang suka surfing. Buat yang ga bisa surfing kalian bisa menikmatinya dengan renang-renang di pinggir pantai. Kalian juga bisa menyaksikan keindahan Tanjung Aan dari atas tebingnya yang hijau.
Travelmate saya sampai ada yang nangis loh karena keindahan dari Tuhan tiada habisnya.
Setelah dari Tanjung Aan, kami menuju Gili Trawangan. Hmm kalau dipikir-pikir kok bolak-balik ya? Nah, perjalanan kami terkesan bolak-balik karena kami terlebih dahulu mengeksplor pulau Kenawa. Nanti akan ada contoh itiner yang lebih sederhana biar ga terkesan bolak-balik.
Saya memberikan review ini untuk menjadi pelajaran bagi kalian yang ingin backpacker-an ke Lombok. Ada banyak kejadian nih, yaa namanya juga traveling pasti ada aja deh surprise mulai dari yang nyenengin sampai yang ngeselin hahaha yang bikin kalian ngerasa apes banget sampe ngerasa bersyukur banget.
Nih, kami sampai di Gili Trawangan udah sore banget. Akhirnya ga dapet paket snorkel yang 120.000 ALL IN +lunch dong hahaha. Saya udah tau nih padahal dan sudah mengantisipasi. Tapi karena asik di satu destinasi jadi sampai lupa deh haha.
Kami kena harga 180.000 rupiah tanpa lunch. Arus juga sudah lumayan kencang tapi Alhamdulillah bisa nikmatin nih. Dokumentasi berupa foto emang ga ada. Hanya video saja. Itupun sulit tertangkap padahal udah pake go pro. Hoho. Mau tau apesnya di mana? Snorkel saya nganyut guys. Penting banget nih buat check peralatan yang akan kamu sewa, kalo perlu kalian bawa aja deh alat snorkel sendiri.
Artikel lain; Panduan wisata ke Garut lengkap
Sebelum saya gunakan, saya sudah cek dibantu dengan yang lain juga kalau alat ini udah aman tapi memang udah na’as deh. Waktu arus lagi deras saya mau naik ke kapal, saya sadar snorkel terlepas dari kaitan yang ada di masker snorkel. Namun, saya tidak bisa meraih dan tidak berusaha mengejar karena dalamnya laut yang widiii gatau deh berapa. Akhirnya, saya harus ganti 250.000 rupiah (ditawar juga ga bisa). Sempet down banget tapi ah liburan ga boleh berakhir sampai di sini.
Gili Trawangan menawarkan kehidupan malam layaknya Kuta, Lombok. Ada café-café yang bisa kalian singgahi atau sekadar jalan-jalan malam, atau sepedahan ngelilingin Gili Trawangan.
18 OKTOBER 2016
Kami kembali ke Lombok dan bersiap untuk beli oleh-oleh dan pulang. Sebelum kembali ke Mataram, kami menuju pantai Sengigi sekadar untuk menghilangkan letih sambil menikmati es kelapa dan meladeni sejumlah pedagang yang nawarin baju-baju, mutiara dan lain-lainnya.
Tak lama kemudian kami kembali ke Mataram. Ngomongin oleh-oleh, kalian bisa membelinya di Desa Adat Sade letaknya sebelum pantai Kuta, Lombok. Kalau lagi di daerah sengigi juga bisa mampir ke toko oleh-oleh Sengigi.
Bila sedang di Mataram, Cakranegara kalian bisa mampir ke jl. Penjangik. Ada toko oleh-oleh berupa pajangan, baju-baju, dan gelang, serta kain tenun. Persis di sampingnya ada toko oleh-oleh makanan yang menjual manisan Lombok dan dodol rumput laut. FYI, jangan sekali-sekali mampir ke pasar Cakranegara. Saya menemukan info yang tidak valid nih voyagers!
Jadi, saya sempat mampir ke pasar Cakranegara, ketika masuk ke dalamnya tidak ada sama sekali pedagang yang menjual oleh-oleh khas Lombok. Mereka hanya menjual baju dan kebutuhan sehari-hari. Bahkan ada tukang ayam dan tukang sayur hahahaha. Kami pikir pasar Cakranegara menyerupai pasar Malioboro yang berada di Yogyakarta.
Gimana voyagers? Semangat jadi backpacker Lombok? Hahaha kabar baiknya lagi nih sekarang kalian bisa berlayar dari Surabaya menuju Lombok. Hadeeeeh bakalan really really musapir!!
Buat yang mau tau itinerary, budget, dan rekomen penginapan, kontak orang-orang penting, atau mau tau cerita lebih lengkap bittersweet-nya di Lombok, silahkan mampir ke blog saya ya!!
TRAVEL WRITER
Rizka Rachmaniar
Mahasiswi Teknik Kimia yang punya muka judes(kadang bisa judes beneran kadang bisa baik dikit), suka pergi sendirian tapi juga suka kebersamaan. Salam strangers – salam voyagers!!
www.rizkarchipelago.wordpress.
instagram : @rizkarchipelago
twitter : @rizkarc
e-mail : rizkarachmaniar@gmail.com