Masjid Agung Manonjaya mungkin bagi beberapa orang, bahkan penulis sendiri, pada mulanya mengira hanyalah masjid megah biasa, yang kerap dijumpai di beberapa tempat, atau di beberapa kota.
Ternyata, Masjid Agung Manonjaya adalah masjid yang sangat bersejarah, sekaligus sebagai salah-satu masjid tertua yang ada di Priangan Timur.
Tentu saja, dari sisi arsitekturnya mengalami pembenahan, dan perbaikan, sehingga sepintas tidak memiliki nilai sejarah panjang lintas generasi.
Padahal, Masjid Agung Manonjaya memiliki pengaruh, dan peranan penting dalam penyebaran Islam di Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasik, bahkan di beberapa kabupaten di sekitarnya.
Oleh karena itu, Masjid Agung Manonjaya layak menjadi tempat wisata religi, dan wisata sejarah di Tasik yang sangat direkomendasikan. Bisa anda jadikan bagian dari list tujuan wisata Tasikmalaya selanjutnya saat liburan tiba.
[lwptoc]
Lokasi Masjid Agung Manonjaya
Lokasi Masjid Agung Manonjaya terletak di alamat Jl. RTA. Prawira Adiningrat, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.
Rute Menuju Masjid Agung Manonjaya
Akses jalan menuju Masjid Agung Manonjaya Tasikmalaya sangat mudah, bisa dengan menggunakan kendaraan roda dua, maupun roda empat, dan angkutan umum.
Jarak Masjid Agung Manonjaya dari terminal Bus Singaparna sekitar 25 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam perjalanan dengan menggunakan mobil.
Perjalanan menuju Masjid Agung Manonjaya dari terminal Bus Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, akan melewati salah-satu objek wisata yang populer di Tasik, yaitu Teejay Waterpark.
Harga Tiket Masuk Masjid Agung Manonjaya
- Tiket masuk Masjid Agung Manonjaya gratis.
- Para pengunjung hanya perlu mengeluarkan biaya parkir saja.
Jam Buka Masjid Agung Manonjaya
- Masjid Agung Manonjaya buka selama 24 jam.
- Masjid Agung Manonjaya buka setiap hari, selama sepekan.
Fasilitas Masjid Agung Manonjaya
Fasilitas di Masjid Agung Manonjaya adalah sebagai berikut:
- Area parkir,
- Toilet,
- Area taman.
Sejarah Masjid Agung Manonjaya
Sejarah Masjid Agung Manonjaya terkait erat dengan sejarah Kabupaten Tasikmalaya. Tepatnya pada saat Kabupaten Tasikmalaya masih bernama Kabupaten Sukapura.
Masjid Agung Manonjaya mulai dibangun pada tahun 1834, dan selesai dibangun pada tahun 1837. Jadi, jika dihitung dari tahun selesai pembangunnya, maka usia Masjid Agung Manonjaya hingga tahun 2021, berumur 164 tahun.
Sebuah perjalanan panjang yang telah dilalui oleh Masjid Agung Manonjaya, sekaligus menjadi saksi atas sejarah lintas jaman. Dari mulai jaman Belanda, hingga era digital.
Masjid Agung Manonjaya dibangun pada masa Bupati Sukapura Wiradadaha VIII. Dan saat ini, Masjid Agung Manonjaya menjadi salah-satu wisata religi di Tasik yang sering dikunjungi oleh masyarakat.
Daya Tarik Masjid Agung Manonjaya
1. Kawasan Cagar Budaya
Sisi sejarah yang sangat panjang dari Masjid Agung Manonjaya, menobatkannya sebagai masjid yang berstatus sebagai Kawasan Cagar Budaya.
Penetapan Masjid Agung Manonjaya sebagai Kawasan Cagar Budaya, ditetapkan pada tahun 1975, atas keputusan Badan Arkeologi Republik Indonesia.
2. Aristektur Bangunan
Daya tarik Masjid Agung Manonjaya selanjutnya terletak pada sisi arsitekturnya. Bagian atas Masjid Agung Manonjaya bukan berbentuk kubah seperti keumuman masjid-masjid lainnya. Tetapi berbentuk atap tumpang tiga.
Secara umum, aristektur bangunan Masjid Agung Manonjaya Tasikmalaya mengadaptasi arsitektur ala Neo-Calssic Eropa, Jawa, dan Sunda.
Masjid Agung Manonjaya memiliki luas sekitar 1.200 meter persegi, serta dilengkapi dengan 61 tiang saka, dan 51 tiangnya terletak di area luar.
Masjid Agung Manonjaya dilengkapi dengan bangunan, serta ruangan-ruangan lainnya yang sangat bersejarah. Di antaranya:
- Serambi,
- Mustaka Syekh Abdul Muhyi,
- Struktur saka guru.
Saat ini, di Masjid Agung Manonjaya Tasikmalaya sering dilaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan, dari mulai shalat berjama’ah, hingga pengajian-pengajian.
3. Taman
Daya tarik Masjid Agung Manonjaya dilengkapi juga dengan area taman yang tertata secara baik, tepatnya di halaman depan Masjid Agung Manonjaya. Di sudut lain juga terdapat sebuah bedug besar, sebagai pengingat tanda waktu sholat telah tiba.