Pantai Widuri merupakan salah satu wisata bahari di Kabupeten Pemalang yang cukup populer, dan sering dijadikan lokasi untuk berlibur bersama keluarga.
Sebuah pantai yang cukup luas, dengan fasilitas wisata yang lengkap serta hadirnya pohon cemara di sepanjang pantai. Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri dari Pantai Widuri.
Lokasi Pantai Widuri juga sangat dekat dari pusat kota, kamu hanya perlu melajukan kendaraan sejauh 3 km saja dengan estimasi waktu kurang dari 10 menit.
simak juga: rafting di sungai comal
Berikut deskripsi Pantai Widuri Pemalang sebagai referensi awal menentukan lokasi wisata yang nyaman untuk dikunjungi bersama keluarga tercinta.
Lokasi Pantai Widuri Pemalang
Lokasi Pantai Widuri beralamat di Desa Widuri, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah.
Rute Menuju Pantai Widuri Pemalang
Rute menuju Pantai Widuri dari pusat kota Pemalang ialah dengan menuju Jl. Mochtar, lalu belok kanan ke Jl. Prof. Moh. Yamin. Kemudian belok kiri ke Jl. Laksa Yos Sudarso.
Tetaplah berada di jalur tersebut hingga akhirnya kamu tiba di Pantai Widuri Pemalang. Akses jalannya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
simak juga: alun-alun pemalang
Jam Buka Pantai Widuri Pemalang
- Jam buka Pantai Widuri Pemalang setiap hari Senin hingga Minggu
- Beroperasi selama 24 jam
Tiket Masuk Pantai Widuri Pemalang
- Tiket masuk Pantai Widuri Pemalang sangat murah meriah, kamu hanya perlu membayar sebesar Rp. 3.500,- saja di hari – hari biasa.
- Tiket masuk Pantai Widuri Pemalang di akhir pekan sebesar Rp. 4.000,-
- Untuk biaya retribusi parkir kendaraan roda dua sebesar Rp. 2.000,-
- Untuk retribusi parkir kendaraan roda empat sebesar Rp. 5.000,-
Fasilitas Pantai Widuri Pemalang
Fasilitas wisata yang ada di sekitar Pantai Widuri diantaranya:
- Area parkir luas,
- Gazebo,
- Warung jajanan,
- Rumah makan,
- Sirkuit Widuri,
- Spot foto,
- Jasa sewa hammock,
- Wahana bermain anak,
- Toilet,
- Mushola.
simak juga: hutan mangrove mojo
Daya Tarik Pantai Widuri Pemalang
1. Tempat Nyaman Untuk Berlibur
Kamu bersama keluarga bisa menghabiskan kebersamaan sambil bersantai di pinggiran pantai, ataupun di bawah pohon cemara yang rindang sambil menikmati suasana pantai ditemani semilir angin yang sangat khas.
Kamu juga bisa menikmati keindahan pantai dengan menyusuri area pantai dengan berjalan kaki, dimana lokasi Pantai Widuri ini sangat nyaman untuk para pengguna pejalan kaki karena sangat bersih dan asri.
Atau kamu bisa juga bersantai di sebuah gazebo yang disediakan pengelola sambil menikmati hidangan kuliner baik yang dibeli di Pantai Widuri ataupun membawa makanan sendiri dari rumah.
2. Tempat Bermain Yang Aman Bagi Anak
Pantai Widuri Pemalang aman untuk anak-anak karena ombaknya yang tidak terlalu besar, sehingga mereka dapat bermain air dipinggiran pantai ataupun sekedar bermain pasir.
Anak – anak juga bisa menikmati wahana bermain yang ada di sekitaran pohon pinus yang dijamin akan membuat liburan semakin seru dan tidak akan merasa bosan saat mengunjungi Pantai Widuri Pemalang.
simak juga: kedung bening
3. Dermaga Cinta Pantai Widuri
Dermaga Cinta merupakan salah satu spot foto yang sangat hits di Pantai Widuri, dan menjadi lokasi favorit setiap pengunjung yang datang.
Selain dijadikan sebagai lokasi spot foto, kamu juga bisa menyaksikan lautan lepas di sekitar Pantai Widuri. Selain itu, gardu pandanganya pun cukup luas.
4. Sirkuit Pantai Widuri Pemalang
Di sekitar Pantai Widuri Pemalang terdapat sebuah sirkuit yang senantiasa digunakan untuk latihan ataupun kejuaran balap motor. Jika sedang tidak digunakan, kamu dapat berkeliling di sekitar sirkuit tersebut.
5. Widuri Waterpark
simak juga: telaga silating
Sebenarnya di kawasan Pantai Widuri Pemalang terdapat sebuah area kolam renang yang cukup lumayan luas serta fasilitas yang memadai. Akan tetapi semenjak pandemi covid-19 melanda, Widuri Waterpark tutup hingga saat ini dan masih dalam tahap perbaikan.
6. Sejarah Pantai Widuri Pemalang
Konon katanya penamaan pantai ini diambil dari seorang tokoh legenda wanita yang cantik bernama Nyai Widuri, yang diceritakan ditinggal oleh suaminya Ki Pedaringan untuk pergi berperang.
Ki Pedaringan meminta Nyai Widuri untuk bersumpah tidak menerima laki-laki sebagai tamu, Nyai Widuri pun bersumpah setia. Namun pada suatu hari datang seorang laki-laki dalam kondisi terluka dan meminta pertolongan kemudian Nyai Widuri mengizinkan nya masuk.
Ketika Ki Pedaringan pulang ia melihat gelas yang terlihat sudah dipakai seseorang, spontan ia pun bertanya kepada sang istri kemudian Nyai Widuri pun menjelaskan kejadiannya tetapi Ki Pedaringan seolah tidak percaya.
Hingga akhirnya Nyai Widuri menusukkan keris ke tubuhnya sebagai lambang kesetiaan kepada Ki Pedaringan, ia berkata jika darah yang keluar berwarna biru maka ia telah menepati janji nya tetapi jika warna darah yang keluar merah maka ia telah mengingkarinya. Ternyata saat kerisnya ditarik keluar darah yang keluar berwarna biru.
simak juga: zatobay waterboom
Selain kisah dari Nyai Widuri, Pantai Widuri juga memiliki kisah dibalik makam dari Syekh Maulana Syamsudin yang berada tak jauh dari pantai.
Syekh Maulana Syamsudin berasal dari Baghdad (Irak) konon katanya masih keturunan dari Syekh Abdul Qadir jaelani. Kemudian pada umur 10 tahun beliau pergi ke tanah Jawa untuk belajar pada Syekh Maulana Maghribi.
Singkat cerita beliau diperintahkan untuk mengantarkan surat pada Sunan Gunung Jati di Cirebon, dan berangkatlah seorang diri.
Dalam perjalanannya beliau dirampok dan dibunuh oleh sekelompok pemuda, lalu jasadnya dibiarkan begitu saja di sekitar area pantai.
Pada suatu hari datanglah seorang pedagang yang hendak menuju Batavia, dia melihat dari arah pantai timbul sebuah cahaya yang menyilaukan.
simak juga: taman langit pemalang
Ternyata cahaya tersebut berasal dari jasad dari Syekh Maulana Syamsudin, pedagang tersebut pun menguburkannya dengan baik.
Tak disangka tak dinyana, pedagang tersebut mendapatkan keuntungan hampir beratus kali lipat ketika menjual barang dagangannya di Batavia. Sampai akhirnya dia kembali ke pantai dimana menemukan jasad dari Syekh Maulana Syamsudin dan memperbaiki makamnya.
Sejak saat itu dari zaman dulu hingga sekarang makam Syekh Syamsudin selalu ramai dikunjungi para peziarah yang datang dari berbagai daerah.