Telaga Dringo atau biasa disebut juga Telaga Sidringo, satu lagi keindahan alam Dieng berupa telaga atau danau yang tenang dan indah.
Sebuah danau atau telaga yang memberikan view indah serta udara sejuk khas Dataran Tinggi Dieng, hingga banyak yang menjadikannya sebagai lokasi untuk hulang-healing atau self healing.
Suasana yang tenang, damai, indah, juga sejuk merupakan beberapa faktor atau daya tarik yang dimiliki Telaga Dringo. Jika melihat dari atas bukit, sangat wajar jika disebut Ranu Kumbolo-nya Jawa Tengah. Karena memang viewnya benar-benar mirip.
simak juga: telaga merdada
Telaga Dringo menjadi wisata recommended untuk kamu yang menyukai kegiatan berkemah, camping ground luas ditambah dengan akses menuju fasilitas wisata yang mudah menjadi daya tarik utamanya.
Wisata Dieng menjadi tujuan utama ketika berada di sekitar Banjarnegara, meski beberapa tempat wisata berada di Kabupaten Wonosobo. Lokasi Telaga Dringo cukup dekat dengan Candi Arjuna, yakni sekitar 20 menit saja. Beirkut ulasan lengkapnya untuk kamu semua!
Lokasi Telaga Dringo
Lokasi Telaga Dringo berada di Dusun Sidomulyo, Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Jalan Menuju Telaga Dringo
Rute menuju Telaga Dringo jika dari pusat kota Banjarnegara akan menempuh jarak tempuh sekitar 44 km, dengan estimasi waktu 1 jam 33 menit.
Dari Wisata Dieng/Candi Arjuna sekitar 20 menit saja, dimana kamu akan melewati Kawah Candradimuka. Jalan menuju Telaga Dringo sudah bagus, meski tak begitu lebar tetapi dapat dilalui oleh mobil.
simak juga: sumur jalatunda
Kawasan parkir dan loket tiketnya berada di seberang jalan, jadi untuk menuju lokasi utama kamu harus menyebrang terlebih dahulu.
Trekking Telaga Dringo
Ada dua jalan agar tiba di spot utama Telaga Dringo, yakni jalur utama yang masih terjal namun singkat serta jalur landai tapi memutar.
Jika menggunakan jalan yang agak terjal akan memakan waktu sekitar 15 menit, dimana jalurnya berupa jalan setapak yang cenderung menurun dan dikelilingi semak belukar. Lokasi awalnya berada di sebelah kanan pintu masuk kawasan Telaga Dringo.
Sedangkan jika hendak melalui jalur yang landai, akses jalannya cukup memutar tapi mudah dilalui. Jarak tempuhnya kira-kira 2 km, meski memutar namun jalan ini paling sering dilalui oleh wisatawan.
Jam Buka Telaga Dringo
Jam buka Telaga Dringo setiap hari Senin sampai Minggu, buka selama 24 jam nonstop
simak juga: curug sirawe
Tiket Masuk Telaga Dringo
Tiket masuk Telaga Dringo aman dikantong, kamu hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp. 5.000,- saja per orangnya
Fasilitas Telaga Dringo
Fasilitas wisata yang ada terpusat dekat area parkir kendaraan, lebih tepatnya di seberang pintu masuk Telaga Dringo fasilitas seperti warung makanan dan minuman, toilet, dan mushola.
Daya Tarik Telaga Dringo
1. Camping Telaga Dringo
Camping merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan pengunjung ketika mengunjungi Telaga Dringo, camping groundnya ada dua yakni di atas bukit dan dekat telaga.
Akan tetapi beberapa waktu terakhir ini mendirikan tenda di dekat telaga tidak izinkan oleh pengelola, hal tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
simak juga: curug pitu
Camping di atas bukit merupakan pilihan yang tepat ketika ingin menyaksikan panorama di ketinggian 2.265 mdpl, camping groundnya luas dan juga cukup datar.
Biaya untuk camping di Telaga Dringo sebesar Rp. 10.000,- per orang dengan tambahan biaya penitipan kendaraan sebesar:
- Rp. 15.000,- untuk motor
- Rp. 25.000,- untuk mobil
2. Tenang, Damai, Dan Indah
Tenang, damai, dan indah itulah kata yang tepat menggambarkan view Telaga Dringo dari atas bukit. Kamu dapat duduk-duduk sambil melihat pemandangan yang tersaji, jangan lewatkan untuk ambil beberapa foto keren juga ya….
Telaga Dringo terjadi akibat letusan Gunung Sinila yang terjadi beberapa ratus tahun yang lalu, hingga mengakibatkan lubang besar seperti ini.
Lambat laun lubang tersebut dipenuhi air hujan ditambah mata air yang ada di sekitar telaga, berbeda dengan Telaga Merdada yang airnya full berasal dari air hujan.
simak juga: kawah sikidang
3. Mitos Telaga Dringo
Dringo berasal dari kata Dlingo yakni sejenis rerumputan wangi yang tumbuh di sekitar telaga, yang selalu ada di musim penghujan.
Warga sekitar sangat menjaga Telaga Dringo, apalagi untuk pengunjung yang hendak mendekati sekitar telaga agar tidak merusak keasrian alam yang sudah ada.
Selain itu, masyarakat sekitar percaya bahwa Telaga Dringo dijaga oleh kerbau bertanduk emas, yang dimana apabila telaga tidak dirawat dengan baik maka akan mendatangkan bala.
simak juga: savana dieng
Memang belum dapat dibuktikan kebenaran dari keberadaan kerbau bertanduk emas tersebut, tapi keyakinan tersebut selaras dengan pernyataan “jika kita menjaga alam maka alam akan menjaga kita”