Danau Kelimutu terletak di Kabupaten Ended, Flores. Merupakan sebuah danau “ajaib” ditunjukkan dengan hadirnya tiga buah danau dengan warna yang berbeda-beda.
Sehingga danau ini pun dikenal juga dengan nama Danau Tiga Warna, dengan keunikan yang dimilikinya Danau Kelimutu sempat diabadikan dalam pecahan uang Rp. 5.000,- beberapa tahun silam.
Danau yang berada di ketinggian sekitar 1.639 mdpl ini menyuguhkan panorama alam yang luar biasa indah, maka tak heran jika selalu saja dikunjungi wisatawan yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
Berdasarkan catatan dari pihak pengelola Taman Nasional Kelimutu, danau ini mengalami penyusutan sekitar 5 meter. Entah apa yang menyebabkan hal tersebut, namun keindahan danaunya tidak berubah.
Berikut deskripsi Danau Kelimutu sebagai referensi wisata di Flores untuk dikunjungi akhir pekan ini atau saat liburan nanti.
Lokasi dan Alamat Danau Kelimutu
Lokasi Danau Kelimutu berada di kawasan Taman Nasional Kelimutu, alamat lengkapnya berada di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Rute Menuju Danau Kelimutu
Rute menuju Danau Kelimutu hanya dapat dilalui oleh kendaraan pribadi, karena tidak ada angkutan umum yang melintasi wilayah sekitar objek wisata ini. Jalan yang dilalui sudah sangat bagus, mudah dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Yakni dengan mengarahkan kendaraanmu menuju kota Ende, estimasi waktu yang ditempuh sekitar 2 jam perjalanan. Sudah tersedia petunjuk jalan yang akan mengarahkanmu menuju lokasi wisata ajaib yang satu ini.
Harga Tiket Danau Kelimutu
- Tiket masuk Danau Kelimutu sebesar Rp. 10.000,-
- Sedangkan untuk wisatawan mancanegara harus membayar sebesar Rp. 150.000,-
- Parkir motor membayar Rp. 5.000,-
- Parkir mobil dengan membayar Rp. 10.000,-
Jam Buka Danau Kelimutu
Jam operasional Danau Kelimutu dibuka setiap hari Senin hingga Minggu selama 24 jam penuh. Mengingat harus melakukan trekking menuju danau, maka sebaiknya datang berkunjung ketika matahari masih bersinar.
Waktu terbaik mengunjungi Danau Kelimutu ialah di pagi dan sore hari.
Fasilitas Danau Kelimutu
Fasilitas yang ada di sekitar Danau Kelimutu diantaranya:
- Area parkir kendaraan
- Toilet
- Gazebo
- Warung makan dan minum sederhana
Penginapan Danau Kelimutu
Di sekitar Danau Kelimutu terdapat beberapa penginapan atau hotel, untuk kamu yang datang dari luar daerah Ende. Penginapan tersebut diantaranya:
- The Geckos Homestay,
- Kelimutu Crater Lakes Ecolodge,
- Palm Bungalows, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Harga yang ditawarkan per malamnya berkisar antara Rp. 200.000 hingga Rp. 500.000,-
Sejarah Danau Kelimutu
Tidak ada literatur ilmiah yang menyebutkan tentang proses terjadinya Danau Kelimutu ini, yang pasti Gunung Kelimutu sendiri merupakan bagian dari rangkaian gunung seribu.
Yakni gunung-gunung yang memiliki ketinggian diatas 1.000 meter. Gunung Kelimutu berada sekitar 1.640 mdpl berada di kaldera sokonia atau tubus bersama dengan Gunung Kelido dan Gunung Kelibara.
Gunung Kelimutu merupakan gunung kerucut tertua yang masih memiliki aktivitas vulkanik hingga saat ini, tercatat gunung ini terakhir meletus sekitar tahun 1968.
Danau yang sekarang disebut danau tiga warna tersebut merupakan sebuah kawah yang terjadi hasil erupsi dari Gunung Kelimutu. Dan pertama kali mengalami perubahan warna yakni pada tahun 1886, setelah letusan yang cukup dahsyat dari Gunung Kelimutu.
Sehingga berdasarkan hal tersebut, Danau Kelimutu termasuk danau vulkanik yang terbentuk akibat dari aktivitas gunung berapi. Luas area yang dimiliki Danau Kelimutu sekitar 1.050.000 meter persegi dan dapat menampung air 1.292 juta meter kubik.
Nama Kelimutu sendiri berasal dari dua buah suku kata, yakni Keli yang artinya Gunung dan Mutu yang artinya Mendidih. Sehingga jika digabungkan menjadi gunung yang mendidih.
Keindahan Danau Kelimutu pertama kali ditemukan oleh seorang warga Belanda yang bernama Van Such Telen yakni pada tahun 1915. Kemudian sekitar tahun 1929, seorang seniman yang bernama Y. Bournan melukis dan menulis tentang danau tersebut.
Sehingga banyak yang merasa penasaran akan keindahan danau, dan ingin menyaksikannya secara langsung. Tak sedikit para ilmuwan yang datang untuk meneliti fenomena perubahan warna yang terjadi di Danau Kelimutu.
Pada tanggal 26 Februari tahun 1992, kawasan dimana danau ini berada ditetapkan sebagai kawasan konversi alam nasional yang saat ini dikenal dengan nama Taman Nasional Kelimutu.
Legenda dan Mitos Danau Kelimutu
Sejarah akan terbentuknya Danau Kelimutu ini tak terlepas dari cerita legenda, dan mitos yang berkembang di masyarakat dan menyebar secara cepat dari mulut ke mulut.
Konon katanya pada zaman dahulu di Gunung Kelimutu tinggalah konde ratu dengan rakyat-rakyatnya. Mereka hidup dengan tenang. Dikisahkan ada dua orang yang yang bernama Ata Polo dan Ata Bupu.
Ata Polo terkenal sebagai seorang tukang tenun yang jahat dan gemar memangsa manusia, sedangkan Ata Bupu merupakan tokoh masyarakat yang memiliki sifat welas asih dan selalu menghalau sihir Ata Polo.
Suatu hari datanglah dua orang anak yatim yang meminta perlindungan ke Ata Bupu dari terkaman Ata Polo. Permintaan tersebut disetujui oleh Ata Bupu, dengan memberikan syarat bahwa mereka tidak boleh keluar ladang.
Kemudian, Ata Polo pun datang dan meminta supaya Ata Bupu menyerahkan kedua anak tersebut. Ata Bupu pun meminta supaya datang lagi ketika mereka sudah menginjak dewasa.
Singkat cerita ketika mereka sudah beranjak dewasa, mereka meminta izin pada Ata Bupu untuk keluar ladang dan bersembunyi di dalam sebuah gua. Tak berselang lama Ata Polo kembali datang dan ingin mengambil mereka dari tangan Ata Bupu.
Ata Bupu tidak menyerahkannya begitu saja, sehingga terjadi pertarungan yang cukup sengit. Menyadari bahwa beliau tidak dapat mengalahkan Ata Polo, membuatnya melarikan diri ke perut bumi.
Ata Polo tidak tinggal diam, dan mengikuti Ata Bupu hingga akhirnya mereka ditelan bumi diakibatkan kekuatan yang dikeluarkan oleh Ata Polo. Sedangkan kedua remaja yang sedang bersembunyi di dalam gua terkubur hidup-hidup akibat gempa yang sangat dahsyat.
Tempat Ata Bupu kabur ke perut bumi menimbulkan air kolam yang berwarna biru yang diberi nama Tiwu Ata Bupu. Sedangkan tempat tewasnya Ata Polo keluar air yang berwarna merah yang akhirnya diberi nama Tiwu Ata Polo.
Sedangkan tempat dimana kedua remaja tersebut terkubur hidup-hidup menimbulkan air yang berwarna hijau tenang yang kemudian diberi nama Tiwu Nuwa Muri Kofai.
Masyarakat sekitar meyakini bahwa perubahan yang terjadi di Danau Kelimutu merupakan sebuah pertanda. Bila danaunya berubah menjadi merah itu artinya akan ada bahaya yang terjadi. Sehingga warga sekitar pun akan mengadakan upacara ritual untuk menangkal musibah yang akan terjadi.
Tidak berhenti sampai disitu, ada pula mitos yang mengatakan bahwa Danau Kelimutu merupakan tempat berkumpulnya para arwah yang sudah meninggal.
Tiwu Ata Bupu dipercaya sebagai tempat berkumpulnya arwah para tetua, Tiwu Ata Polo dipercayai sebagai tempat berkumpulnya arwah orang-orang yang selalu berbuat jahat semasa hidupnya, sedangkan Tiwu Nuwa Muri Kofai merupakan tempat berkumpulnya arwah anak-anak muda yang sudah meninggal.
Daya Tarik Danau Kelimutu
1. Pesona Keindahan Danau Kelimutu
Keindahan Danau Kelimutu sudah terdengar gaungnya hingga ke mancanegara, dimana ciri khasnya ialah warna danaunya yang bisa berubah menjadi merah, biru, dan juga hijau.
Di puncak Danau Kelimutu terdapat tempat untuk duduk dan bersantai sambil menikmati sunset yang sangat cantik. Danau yang berwarna hitam memiliki kedalaman sekitar 127 meter.
Sedangkan Tiwu Ata Polo memiliki kedalaman kira-kira 64 meter dengan luas sekitar 4,5 ha, dan untuk Tiwu Ata Bupu memiliki kedalamanan kurang lebih 67 meter dengan luas yang mencapai 4 ha.
Danau Kelimutu saat ini mengalami perubahan warna, yang diakibatkan oleh beberapa faktor.
2. Trekking Yang Indah
Untuk menuju lokasi danau kamu harus melakukan trekking menyusuri jalan yang sudah tertata dengan baik, dari area parkir menuju Tiwu Ata Polo dan Tiwu Ata Bupu sekitar 15 menit.
Kamu akan disuguhkan pemandangan alam yang sangat menakjubkan, angin yang berhembus cukup kencang dan udaranya sangat sejuk sekali.
Sehingga pastikan untuk membawa jaket atau pakaian hangat lainnya, serta menggunakan alas kaki yang nyaman dan membawa minuman yang cukup.
Ketika tiba di dekat kedua danau tersebut, rasa kagum dan takjub muncul. Tangan Tuhan memang sungguh luar biasa, dan tak ada yang dapat menandinginya.
Untuk menuju danau yang terakhir yang bernama Tiwu Nuwa Muri Kofai, kamu harus melanjutkan trekking sekitar 5 hingga 10 menit.
Estimasi waktu perjalanan dari area parkir menuju puncak Danau Kelimutu sekitar 30 menit. Di tengah jalur trekking terdapat beberapa gazebo untuk beristirahat.