Nama pulau itu adalah Pulau Giliyang atau Gili Iyang. Pulau sehat yang berada di Kabupaten Sumenep Madura, tepatnya di kecamatan Dungkek, kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Pulau Giliyang terbagi menjadi dua desa, yaitu Desa Bancamara dan Desa Banra’as. Gili yang dalam bahasa setempat artinya pulau, memiliki luas sebesar 9,15 km2 dan didiami oleh 7.832 jiwa yang menghuni dua desa, yakni Bancamara dan Banraas.
Pulau Gili Iyang dikenal dengan nama Pulau Oksigen sebagai objek wisata kesehatan. Dikarenakan memiliki kandungan kadar oksigen di atas rata-rata daerah lainnya. Bahkan, kadar kandungan oksigen di Pulau Gili Iyang menjadi yang terbersih di Indonesia dan terbaik kedua didunia setelah Yordania.
Tercatat dalam penelitian Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim LAPAN tahun 2006. Kadar oksigen Pulau Gili Iyang mencapai 3,4 sampai 4,8 persen di atas normal. Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumenep juga melakukan kajian ulang terhadap Pulau Giliyang di tahun 2016. Mereka menemukan bahwa konsentrasi oksigen di Pulau Giliyang berkisar pada 21,5 persen atau 215.000 ppm.
Udara yang sangat segar ini dipercaya menjadi rahasia umur panjang masyarakat Giliyang. Rata-rata usia mereka mencapai 80-100 tahun. Karena keunikannya, Pemkab Sumenep mencanangkan Pulau Giliyang menjadi destinasi wisata kesehatan . Hal ini dapat dilihat dari pembangunan infrastruktur wisata dipulau yang terletak di Kecamatan Dungkek, sekitar 28 km dari pusat Kabupaten Sumenep tersebut.
Asal-Usul Pulau Gili Iyang
Konon berdasarkan cerita masyarakat, Pulau Gili Iyang dikenal dengan 2 nama yang berbeda yaitu Gili Iyang dan Gili Elang. Menurut masyarakat lokal terdapat 2 sejarah yang berbeda mengenai pulau itu. Nama yang pertama “Gila Iyang” merupakan pemberian dari nenek moyang yang artinya gila. Dikarenakan dulunya pulau ini dijadikan sebagai tempat pembuangan orang gila. Dan ketika ditemukan pertama kali pulau ini juga dihuni oleh orang gila.
Nama yang kedua adalah “Gila Elang” atau biasa disebut “Pulo Elang”. Yang dalam bahasa Madura memiliki arti pulau yang hilang. Kerena menurut cerita masyarakat pada jaman penjajahan Belanda pulau ini adalah pulau yang tidak ditemukan atau hilang. Sementara pulau-pulau lainnya dapat ditemukan oleh pasukan tentara Belanda.
Sejarah Pulau Gili Iyang sendiri ditemukan oleh Daeng Masaleh pada tahun 1962. Menurut sesepuh di Pulau Gili Iyang, Daeng Masaleh datang dari Sulawesi yang katanya dituntun oleh ikan hiu hingga akhirnya menemukan daratan pulau. Beliau yang pertama kali membabat hutan untuk membuka jalan di Pulau Gili Iyang. Sampai saat ini Pulau Gili Iyang Madura berpenduduk dengan mayoritas dari suku Madura.
Satu hal menarik yang menjadikan tempat ini begitu alami, yaitu tidak adanya aliran listrik sampai dengan 2017. Sebelumnya, untuk memenuhi kehidupan mereka, masyarakat Gili Iyang hanya menggunakan lampu berbahan minyak serta aki sebagai penerangan. Tidak banyak masyarakat disini yang menggunakan panel surya.
Baru pada 2017, aliran listrik akhirnya masuk ke tempat ini. Namun sampai dengan Mei 2019, aliran listrik di Giliyang ini hanya selama 12 jam dalam sehari. Sedangkan beberapa pulau tetangga lainnya sudah mencapai 24 jam dalam sehari.
Alamat Gili Iyang
- Lokasi Pulau Gili Iyang terletak di Pulau Madura. Alamat Pulau Gili Iyang berada di Kecamatan Dungkek, Bancamara, Banraas, Dusun Baru, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, 69474.
Jam Buka
- Buka setiap hari. 07.00 WIB – 22.00 WIB.
Rute ke Gili Iyang
Gili Iyang lokasinya di bagian timur Sumenep yang dikenal dengan nama Pulau Oksigen. Pulau ini masuk kedalam wilayah administrasi Kecamatan Dungkek.
Dari Alun-Alun Taman Adipura Kota Sumenep Menuju Pelabuhan Dungkek
- Ikuti Jl. Raya Gapura dan Jl. Raya Dungkek ke Panjurangan. Tetap mengemudi ke Jl. Penyeberangan Dungkek hingga sampai di Pelabuhan Dungkek.
Dari Surabaya Menuju Pelabuhan Dungkek Sumenep
- Jika sudah tiba di Kota Surabaya, Anda dapat melanjutkan perjalanan melewati Jembatan Suramadu untuk tiba di Sumenep, Madura. Setelah sampai di Sumenep, teruskan perjalanan ke Pelabuhan Dungkek, Sumenep.
Jika menggunakan transportasi umum, Anda bisa naik Mobil Penumpang Umum (MPU) yang ada setiap hari dengan tujuan Sumenep sampai Pelabuhan Dungkek.
Dari Pelabuhan Dungkek Menuju Gili Iyang
- Untuk bisa mencapai Pulau Oksigen, pengunjung bisa menumpang taksi laut. Atau sebutan masyarakat Dungkek untuk moda transportasi perahu kayu bermesin. Waktu tempuh perjalanan menuju Gili Iyang sekitar 30-40 menit. Tergantung kondisi cuaca dan tinggi gelombang. Pengunjung bisa naik taksi laut dari Pelabuhan Penyeberangan Dungkek yang baru dioperasikan awal 2021. Pelabuhan ini berjarak sekitar 30 km dari pusat kota Sumenep.
- Jarak antara Pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang sekitar 9 km yang dipisahkan oleh Laut Jawa. Gili Iyang memiliki dua dermaga yaitu di Pantai Ropet, Desa Banraas di ujung timur pulau yang dikhususkan bagi perahu nelayan. Satu lagi, dermaga penumpang di Desa Bancamara, di ujung barat pulau.
Ada Apa di Gili Iyang
Pulau Gili Iyang merupakan satu-satunya di Indonesia yang menawarkan wisata kesehatan dengan kandungan oksigen tertinggi. Tempat wisata yang berada di Kabupaten Sumenep. Menjadi pusat perhatian dunia dengan kandungan oksigennya yang tinggi serta sajian pemandangan alam yang indah.
Kadar Oksigen Terbersih di Indonesia dan Udara Terbaik keDua di Dunia
Berdasarkan hasil penelitian, Pulau Gili Iyang menjadi yang terbersih di Indonesia dan memiliki udara terbaik kedua di dunia setelah Yordania. Tercatat dalam penelitian Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim LAPAN tahun 2006, kadar oksigen Pulau Giliyang mencapai 3,4 sampai 4,8 persen di atas normal.
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumenep juga melakukan kajian ulang terhadap Pulau Giliyang pada tahun 2016. Mereka menemukan bahwa konsentrasi oksigen di Pulau Giliyang berkisar 21,5 persen atau 215.000 ppm. Udara yang teramat sangat segar ini juga menjadi rahasia umur panjang masyarakat Gili Iyang. Rata-rata mereka mencapai usia 80-100 tahun.
Pulau yang Indah dan Eksotis
Selain memiliki kadar oksigen terbaik kedua di dunia, pulau Gili Iyang juga menawarkan keindahan alam yang mempesona. Lokasinya yang berada tepat di pinggir laut membuat pemandangan tampak sangat indah. Selain memiliki pasir pantai yang putih, juga dihiasi dengan batu karang. Kondisi tebing batu yang terbentuk secara alami di lokasi itu juga menambah kesan artistik.
Pengunjung juga bisa menemukan beberapa tumpukan tulang yang sengaja dipajang oleh warga sekitar. Tulang tersebut adalah tulang ikan paus yang sengaja dipajang agar dilihat para wisatawan.
Kandungan oksigen yang tinggi tidak hanya berasal dari banyaknya pepohonan yang masih rimbun dan asri. Tapi juga dari perputaran udara yang terjadi di Pantai Pulau Giliyang. Pantai di pulau tersebut banyak ditumbuhi pepohonan sehingga menjadikan suasana di pantai cukup sejuk dan terhindar dari terik matahari.
Batu Canggah dan Titik Oksigen
Batu Canggah menjadi salah satu spot wisata di pulau Gili Iyang. Sebuah objek wisata alam yang berada tepat di bagian bawah dari sebuah bukit karst yang menjorok ke Laut Jawa di utara Gili Iyang.
Masyarakat setempat menyebutnya sebagai Betoh Cangge atau batu yang menyangga tebing. Rute untuk menuju Batu Cangga ini dengan menyusuri jalan setapak di samping lahan Titik Oksigen yang berada di tengah pulau. Berjarak sekitar 3 km dari timur dermaga penumpang sebagai titik masuk ke Gili Iyang.
Batu Cangga dan Titik Oksigen lokasinya berada di Bancamara, satu dari dua desa di Gili Iyang, selain Banraas. Titik Oksigen merupakan lokasi dengan kadar oksigen sebesar 20,9 persen.
Menuju Batu Cangga, di sebelah kiri dan kana jalan terbentang lahan tanah kering yang ditumbuhi pohon-pohon jati. Lahan tersebut bercirikan tanah grumusol. tanah yang terbentuk dari batuan induk kapur dan tuffa vulkanik berwarna kelabu dan cenderung sedikit hitam.
Wisata Goa
Di Gili Iyang anda juga dapat menemukan banyak Gua yang memiliki keunikan stalagtit. Diperkirakan ada sekitar 17 gua yang ada di pulau ini. Salah satunya adalah Goa Air dengan kedalaman 150 meter. Walaupun lokasinya berdekatan dengan pantai namun air yang ada di gua ini adalah air tawar.
Di gua ini pengunjung dapat melihat stalagmit yang bersinar kerlap kerlip. Stalagmit berjenis flowstone yang dikenal juga sebagai batu alir. Terbentuk dari miliaran kali tetesan air yang mengalir dan menyelubungi bongkahan batu atau tanah. Uniknya jika batu alir ini diketuk maka akan keluar bunyi-bunyian bernada khas.
Pantai Ropet
Objek wisata terakhir yang bisa dikunjungi di Pulau Oksigen yaitu Pantai Ropet. Spot pantai yang berpasir putih cocok untuk snorkeling atau menyelam. Melihat keindahan terumbu karang yang masih terjaga dengan beragam koleksi ikan hiasnya.
Memancing di Gili Iyang
Sunset Menawan di Gili Iyang
Penginapan di Gili Iyang
Gili Iyang Pulau Oksigen dapat dikelilingi dalam waktu sehari. Namun jika anda ingin jalan-jalan lebih puas dan sedikit berlama-lama wisatawan bisa menginap di tempat ini.
Camping / Berkemah di Gili Iyang
Berswafoto
Fasilitas Gili Iyang
Fasilitas dan sarana umum yang tersedia di Gili Iyang sendiri cukup terbatas. Disana Anda juga tidak bisa mendapatkan jaringan seluler yang bagus karena keterbatasan sinyal di pulau ini.
- Toilet
- Mushola
- Warung makan
- Perahu nelayan
- Penginapan
- Spot Foto
- Pantai dan lain-lain.
Tempat Wisata Sekitar Gili Iyang
- Pulau Gili Labak
Video Gili Iyang
Video Gili Iyang berikuti dikutip dari channel : Pariwisata Sumenep
Penutup
Gili Iyang merupakan salah satu pulau yang berada di bagian timur Sumenep. Dikenal dengan nama Pulau Oksigen atau pulau sehat. Hal tersebut dikarenakan kadar kandungan oksigen di Pulau Gili Iyang menjadi yang terbersih di Indonesia dan terbaik kedua didunia setelah Yordania. Kondisi tersebut menjadikan Gili Iyang menjadi objek wisata kesehatan dan menjadi destinasi andalan bagi Sumenep dan Jawa Timur.