Kawasan Hutan Mangrove Tarakan begitu asri. Berhiaskan pepohonan yang tumbuh telah lama mengiasi kawasan ini.
Pengunjung dapat berjalan-jalan sambil menikmati asrinya hutan bakau sambil melihat bekantan di pepohonan hutan mangrove. Satwa endemik sejenis kera langka khas Kalimantan yang sangat dilindungi.
Tempat wisata Hutan Mangrove menjadi salah satu tempat favorit di Tarakan karena sangat sejuk, terawat, dan masih alami.
Menariknya, selain menjadi objek wisata, kawasan Hutan Mangrove ini juga menjadi paru-paru Kota Tarakan, serta sebagai pelindung dari abrasi air laut.
Untuk menyusuri hutan ini, pengunjung bisa berjalan menapaki kayu ulin berbentuk jembatan panjang di kawasan Hutan Mangrove.
Berikut ulasan kawasan Hutan Mangrove dan Bekantan, sebagai referensi wisata keluarga di tengah kota Tarakan untuk dikunjungi bareng keluarga tercinta.
Simak juga: Lokasi wisata seputar Balik Papan
Lokasi Hutan Mangrove Tarakan
Lokasi Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) atau lebih umum dikenal sebagai Hutan Mangrove Tarakan, berada di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) ini terletak di jantung kota, membuatnya mudah untuk ditemukan oleh para pengunjung yang hendak mengunjungi kawasan ini.
Rute Menuju Hutan Mangrove Tarakan
Akses menuju Hutan Mangrove Tarakan sangat mudah dijangkau, karena masih terhitung berada di pusat kota Tarakan ini. Lokasi ini bahkan berdekatan dengan kompleks Pasar Gusher yang menjadi sentral bisnis perekonomian Kota Tarakan.
Pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum seperti angkot dan hanya memakan waktu sekitar 5 menit saja.
Jam Buka Hutan Mangrove Tarakan
- Jam buka Hutan Mangrove Tarakan setiap hari Senin hingga Minggu
- Beroperasional mulai pukul 09 pagi sampai dengan 05 sore Waktu Indonesia Tengah (WITA)
Kalau mau melihat Bekantan dalam jarak dekat, bisa datang ketika waktu pemberian makanan. Yaitu jam 09.00-10.00 atau makan sore jam 15.00. Di luar jam itu, mereka lebih senang bersembunyi di pepohonan.
Tiket Masuk Hutan Mangrove Tarakan
- Tiket masuk Hutan Mangrove Tarakan untuk anak sebesar Rp. 3.000,-
- Tiket masuk Hutan Mangrove Tarakan untuk dewasa Rp 5000,-
Fasilitas Hutan Mangrove Tarakan
Salah satu fasilitas yang paling menonjol tentu saja berupa jalan setapak menyerupai jembatan kayu yang membelah kawasan hutan. Kemudian, Ada juga mushola yang dibangun di tengah-tengah teduh kawasan hutan.
Selain itu, gazebo dan tempat untuk duduk-duduk pun telah disediakan pihak pengelola.
Daya Tarik Hutan Mangrove Tarakan
1. Hutan Mangrove
Simak juga: Desa Adat Ratenggaro, NTT
Area Hutan Mangrove Tarakan mempunyai area yang luasnya sekitar 21 hektar. Menariknya, selain menjadi objek wisata, kawasan hutan mangrove ini juga menjadi paru-paru kota Tarakan serta sebagai pelindung dari abrasi air laut.
Hutan Mangrove Tarakan merupakan habitat alami pohon-pohon bakau serta fauna khas Tarakan. Bahkan, Hutan Mangrove Tarakan juga dijadikan laboratorium hidup oleh para peneliti baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Sementara itu, area hutan ini pun udaranya cukup bisa membuat hiruk pikuk dan panas Kota Tarakan hilang. Kemudian, jalan setapak dari kayu ulin berbentuk jembatan panjang akan mengantar pengunjung menjelajahi area hutan.
Di kanan-kiri jalan terdapat pepohonan yang tumbuh rapi. Sebut saja jenis api-api, pidada, hingga kendeka yang semuanya tumbuh subur.
2. Bekantan
Hutan Mangrove Tarakan dihuni oleh sekelompok Bekantan. Satwa pemalu yang kerap disebut “Monyet Belanda’ karena berhidung mancung.
Satwa ini didatangkan dari Kecamatan Segah, Kabupaten Berau. Kini di lokasi ini dihuni sekitar 37 ekor Bekantan.
Makanan asli Bekantang adalah pucuk daun mangrove tertentu ataupun pucuk bakau yang tumbuh subur di KKMB. Kemudian, bekantan di KKMB juga diberi makanan tambahan berupa pisang kepok yang diberikan pada pagi dan sore hari.
Biasanya, bekantan akan mendatangi area pemberian makan sekitar jam 09.00 dan 15.00 WITA. Tingkah laku bekantan cukup unik sehingga dapat menjadi tontonan yang menghibur. Sebagian dari mereka akan makan dahulu sementara yang lainnya mengawasi area sekitar.
Simak juga: Pantai Tanjung kasuari, Papua Barat
Pada saat jam makan, ternyata pengunjung bisa melihat dari jarak cukup dekat. Tapi alangkah baiknya jangan terlalu dekat kalau hendak memotretnya.
Di Indonesia, bekantan merupakan satwa yang dilindungi. Maka dari itu, setiap pelanggar akan dipidana dengan kurungan paling lama 5 tahun dan denda Rp.100 juta.
3. Keindahan Panorama
Pesona KKMB memang bukan hanya monyet belandanya, panaroma alam laut dan hutan mangrove yang dinamis juga sangat enak untuk dipandang dan tentu saja termasuk segala kekayaan flora dan faunanya.
Pada saat air surut, keindahan pohon bakau akan tampak dari pucuk pohon sampai ke akar-akar tunjang yang mencengkram tanah berlumpur.
Di sisi lain, bekantan dan kera ekor panjang tampak bermain di antara pohon-pohon bakau sambil mencari makanan.
Selain itu gundukan-gundukan tanah yang merupakan rumah kepiting pun bisa dijumpai kala berada di sini. Kepiting yang tinggal di sekitar aliran sungai di tengah hutan ini memiliki warna yang cukup bervariatif.
Selanjutnya, pengunjung pun bisa menyaksikan salah satu ikan unik yang biasa disebut dengan ikan gelodok atau tempakul mondar mandir.
Tak jarang ikan ini mengeluarkan suaranya yang khas yakni klok-klo-klok yang cukup keras sehingga menciptakan suasana khas pesisir.
4. Fauna Lumpur
Simak juga: Tenangnya Pantai Mrutu
Selanjutnya pada saat air mulai pasang, pengunjung dapat menyaksikan ular-ular laut berenang, ikan, serta berbagai satwa laut yang menampakan dirinya di waktu-waktu tertentu.
Waktu ini pun merupakan saat yang tepat bagi pengunjung yang hendak menangkap kepiting tradisional dengan Ambau.
Ambau merupakan sejenis perangkap kepiting yang bentuknya cukup sederhana tetapi praktis. Bila air kembali naik pepohonan mangrove yang tumbuh akan terlihat seakan berada di tengah laut karena terendam.
Objek Wisata Dekat Hutan Mangrove Tarakan
Tarakan yang berada di dekat laut tentu saja memiliki beberapa wisata yang berkaitan dengan pantai. Selain hutan mangrove Tarakan, ada Pantai Kuning. Panati ini membentang sepanjang kurang lebih 1 km di sisi timur Kalimantan.
Dengan ombak yang tak terlalu besar dan pasir putih yang halus, destinasi tempat wisata di Tarakan satu ini populer sebagai salah satu tujuan untuk menyegarkan pikiran.
Ada juga Pantai Tanjung Batu. Sesuai dengan namanya, di obyek wisata Tarakan satu ini pengunjung akan melihat indahnya hamparan pasir pantai yang berbingkai bebatuan karang. Juga menikmati sejuknya pepohonan yang ada di pingggiran pantai. Pantai Tanjung Batu juga memiliki ombak yang tenang sehingga menambah teduh suasana di tempat wisata ini.
Itulah beberapa daya tarik tempat wisata hutan Mangrove Tarakan di Kalimantan Utara. Sudah temukan ketertarikan untuk mencoba mengunjunginya?