Nativeindonesia – Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah situs bersejarah yang berasal dari masa kejayaan Kesultanan Aceh. Masjid ini telah melalui berbagai peristiwa penting, mulai dari tragedi kebakaran oleh penjajah Belanda pada tahun 1873 hingga terkena dampak tsunami pada akhir tahun 2004.
Atap masjid awalnya dirancang dengan ciri khas masjid-masjid di Indonesia pada masa itu, yaitu atap limas yang bersusun empat. Namun, setelah mengalami beberapa tragedi besar, masjid ini mengalami renovasi dan perubahan desain. Renovasi terakhir dilakukan pada tahun 1936, memperluas struktur masjid. Saat ini, total luas Masjid Raya Baiturrahman mencapai 16.070 meter persegi.
Fungsi masjid juga berkembang seiring dengan penerapan syariat Islam di Nangroe Aceh Darussalam. Tidak hanya sebagai tempat ibadah dan pendidikan agama, Masjid Raya Baiturrahman kini juga berperan dalam pengembangan potensi sosial masyarakat setempat.
Daya Tarik yang Dimiliki Masjid Raya Baiturrahman
Masjid Raya Baiturrahman adalah salah satu ikon penting di Aceh, Indonesia. Terletak di pusat Kota Banda Aceh, masjid ini bukan hanya menjadi pusat ibadah bagi umat Islam, tetapi juga memiliki daya tarik yang membuatnya menjadi destinasi wisata religius yang penting. Berikut adalah beberapa daya tarik utama dari Masjid Raya Baiturrahman:
Arsitektur Masjid Raya Aceh
Masjid Raya Aceh, yang pertama kali direnovasi pada tahun 1879, menampilkan gaya arsitektur yang sangat khas. Desainnya yang bergaya Mughal merupakan hasil adaptasi dari arsitek Belanda, Gerrit Bruins, yang diterjemahkan oleh L.P. Luijkx. Salah satu ciri khasnya adalah kubah hitamnya, yang terbuat dari sirap kayu keras yang menyerupai ubin.
Selain itu, masjid ini juga menunjukkan pengaruh desain Tiongkok, berkat keterlibatan kontraktornya, Lie A Sie, yang berasal dari etnis Tionghoa. Bagian interior masjid juga sangat mengesankan, dengan penggunaan batu marmer dari Tiongkok dan jendela patri yang diimpor dari Belgia. Ukiran-ukiran yang menghiasi dinding, pintu, dan pilar masjid menambah kesan elegan dan megah.
Setelah terkena dampak bencana Tsunami, fasad masjid semakin menawan dengan penambahan payung-payung raksasa di pelataran masjid, mirip dengan yang terdapat di Masjid Agung Semarang. Kunjungan langsung ke masjid ini, terutama pada malam hari, kalian akan terpukau dengan keindahannya. Masjid Raya Aceh, sebagai kebanggaan masyarakat Aceh, adalah destinasi yang wajib dikunjungi.
Cerita Gempa Tsunami
Masjid Agung ini mendapatkan ketenaran internasional setelah bencana gempa tsunami tahun 2004. Bangunan ini menjadi satu-satunya yang bertahan setelah terjangan tsunami dan gempa berkekuatan 8.6 skala Richter. Sementara bangunan-bangunan di sekitarnya rata dengan tanah akibat ombak yang dahsyat, masjid ini hanya mengalami keretakan ringan.
Setelah bencana tersebut, masjid ini berfungsi sebagai tempat pengungsian bagi para korban yang selamat. Proses renovasi masjid selesai pada tahun 2008, dan sejak itu, masjid ini telah menjadi ikon kebanggaan warga Aceh dan menarik perhatian wisatawan yang penasaran dengan keajaibannya.
Tempat Nyaman dan Instagramable
Setelah renovasi, suasana Masjid Baiturrahman Aceh semakin nyaman dan menawan. Keindahannya membuat banyak orang menyebutnya sebagai “Taj Mahal dari Aceh.” Selain area dalam masjid yang diperuntukkan bagi ibadah, terdapat banyak spot menarik yang bisa kalian eksplorasi. Salah satu yang paling populer adalah area pelataran masjid.
Di sini, kalian bisa mengambil foto dengan latar belakang masjid yang megah, lengkap dengan payung hidrolik besar seperti di Mekah. Area gerbang dekat menara setinggi 35 meter juga menawarkan pemandangan yang tidak kalah menarik. Waktu terbaik untuk menikmati keindahan masjid ini adalah pada sore hari, mulai dari setelah Ashar hingga Isya. Sambil menunggu azan, kalian bisa bersantai dan berfoto di pelataran masjid yang luas.
Lokasi, Rute, dan Jam Operasional Masjid Raya Baiturrahman
Masjid Raya Baiturrahman terletak di pusat Kota Banda Aceh, tepatnya di Jl. Moh. Jam, Kampung Baru, Baiturrahman, Aceh. Akses ke masjid ini sangat mudah dari berbagai arah. Untuk menemukan rute terbaik menuju wisata religi ini. Kalian bisa menggunakan Google Maps, sehingga anda tidak perlu khawatir menghafal jalan atau bertanya pada orang lain di jalan.
Untuk menjaga kesucian tempat ibadah, masjid ini memiliki jam kunjungan bagi para jamaah, yaitu dari pukul 04.30 WIB hingga 22.00 WIB setiap hari. Tentukan waktu yang sesuai untuk kunjungan kalian ke Masjid Raya Baiturrahman, kebanggaan warga Aceh.
Harga Tiket Masuk Masjid Raya Baiturrahman
Masjid Raya Baiturrahman merupakan salah satu destinasi wisata religi yang terkenal di Aceh, Indonesia. Terletak di jantung kota Banda Aceh, masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menarik banyak wisatawan dan pengunjung dari berbagai penjuru. Jika kalian berencana untuk mengunjungi masjid ini, ada informasi mengenai biaya masuk dan yang ditawarkan.
Kabar baik untuk para pengunjung, kalian tidak perlu membayar biaya tiket masuk untuk menikmati keindahan Masjid Raya Baiturrahman. Akses ke kawasan masjid sepenuhnya gratis, sehingga kalian bisa melakukan kunjungan tanpa khawatir tentang biaya tambahan.
Fasilitas Lengkap Masjid Raya Baiturrahman
Masjid Raya Baiturrahman di Aceh telah mengalami transformasi besar-besaran, menghadirkan berbagai fasilitas yang meningkatkan kenyamanan dan kemudahan bagi para pengunjung. Berikut adalah beberapa fasilitas utama yang dimiliki masjid ini:
Area Parkir Bawah Tanah
Salah satu pembaruan paling mencolok adalah area parkir bawah tanah yang luas. Area ini dirancang untuk menampung ratusan kendaraan, baik motor maupun mobil, sehingga memudahkan pengunjung untuk menemukan tempat parkir dengan mudah. Parkir bawah tanah ini terhubung langsung dengan tempat wudhu dan toilet, mempermudah aksesibilitas bagi para jamaah.
Tempat Wudhu dan Toilet
Fasilitas tempat wudhu dan toilet yang bersih dan terawat adalah salah satu aspek penting dari masjid ini. Letaknya yang strategis, terhubung langsung dengan area parkir, memastikan kenyamanan bagi pengunjung yang ingin beribadah dengan tenang.
Perpustakaan
Masjid Raya Baiturrahman juga memiliki perpustakaan yang menyediakan berbagai koleksi buku untuk dibaca oleh para jamaah. Ini adalah tambahan yang sangat berharga bagi mereka yang ingin menambah pengetahuan agama dan umum selama kunjungan mereka.
Area Ber-AC
Untuk meningkatkan kenyamanan ibadah, masjid ini dilengkapi dengan sistem pendingin udara (AC) di area dalam masjid. Dengan suasana yang sejuk dan nyaman, pengunjung dapat beribadah dengan lebih lama tanpa merasa kepanasan.
Payung Hidrolik
Di pelataran luar masjid, terdapat payung hidrolik yang dapat dibuka untuk memberikan naungan saat cuaca panas. Fasilitas ini sangat berguna untuk melindungi pengunjung dari sinar matahari yang terik, sehingga mereka tetap dapat beraktivitas dengan nyaman.
Pasar Aceh
Meskipun masjid ini tidak memiliki kantin, pengunjung dapat menikmati berbagai makanan khas Aceh di Pasar Aceh yang terletak di seberang jalan. Ini memberikan kesempatan bagi jamaah untuk mencicipi kuliner lokal setelah beribadah.
Sekarang sudah tahu pesona yang diberikan oleh Masjid Raya Baiturrahman, yang merupakan saksi kejayaan kesultanan Aceh. Semoga informasi yang sudah dijelaskan diatas, bermanfaat!