Umbul Jolotundo pilihan wisata umbul yang ada di Klaten selanjutnya, setelah kemarin kami menyajikan Umbul Manten, Umbul Nilo, Umbul Sigedang Kapilaler, Umbul Cokro, Umbul Ponggok, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Klaten memiliki lingkungan alam yang subur, hal tersebut dibuktikan dengan memiliki beberapa sumber mata air yang sangat jernih untuk kemudian dimanfaatkan pula sebagai destinasi wisata.
Layaknya wisata Umbul di Klaten yang lain, pengunjung yang datang ke Umbul Jolotundo akan menikmati beningnya air di dalam kolam dan terbebas dari bau kaporit.
simak juga: umbul manten
Wisata Klaten yang satu ini wajib banget untuk kamu tuju di akhir pekan ini, berenang di kolam yang jernih dan menyegarkan merupakan salah satu cara healing terbaik.
Namanya mirip dengan sebuah sumur tua yang ada d Dataran Tinggi Dieng, yakni Sumur Jalatunda. Akan tetapi memiliki konsep wisata yang sangat berbeda.
Berikut ulasan Umbul Jolotundo sebagai referensi awal tempat wisata Klaten berupa Umbul untuk dikunjungi bersama keluarga di hari Minggu ini atau saat liburan nanti.
Lokasi Umbul Jolotundo
Lokasi Umbul Jolotundo beralamat di Jl. Klaten –Jatinom, Dusun I, Gedaren, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Rute Umbul Jolotundo
Rute menuju Umbul Jolotundo ialah dengan melaju ke Jl. Raya Solo – Yogyakarta, kemudian belok ke kanan agar tiba di Jl. Klaten – Jatinom. Tetaplah di jalur tersebut hingga akhirnya kamu tiba di lokasi wisata Umbul Jolotundo.
simak juga: umbul nilo
Akses jalan ke Umbul Jolotundo dapat dilalui oleh motor maupun mobil, estimasi waktunya sekitar 19 menit dengan jarak tempuh kira-kira 10 km jika beranjak dari pusat kota Klaten.
Jam Buka Umbul Jolotundo
- Jam buka Umbul Jolotundo setiap hari Senin hingga Minggu
- Beroperasional dari pagi hingga malam hari
Tiket Masuk Jolotundo
Harga tiket masuk Umbul Jolotundo sangat murah yakni sebesar Rp. 5.000,- per orang
Fasilitas Umbul Jolotundo
Fasilitas wisata yang ada di sekitar kawasan Umbul Jolotundo diantaranya:
- Mushola,
- Area untuk menyimpan kendaraan,
- Kantin,
- Cafe,
- Toilet,
- Kamar ganti,
- Gazebo.
simak juga: umbul sigedang kapilaler
Daya Tarik Umbul Jolotundo
1. Sejarah Umbul Jolotundo
Umbul Jolotundo diyakini telah ada sejak lama, dan memiliki kisah sejarah tersendiri. Di sekitar umbul atau kolam renang terdapat sebuah batu yang memiliki tanda sebuah telapak kaki Bisma.
Selain itu terdapat dua buah arca yakni arca Dewa Siwa dan Ganesha, sehingga dipercaya bahwa tempat ini dulunya merupakan pertirtaan atau sebuah pemandian/mata air yang disucikan.
Sejarah lain ialah bercerita tentang Roro Amis yang mandi di sumber mata air ini dengan menggunakan getek yang terbuat dari gedebog pisang. Kemudian Roro Amis terjatuh dan kakinya tertancap sumpil (sejenis siput atau keong) hingga berdarah yang mengakibatkan Roro Amis meninggal dunia.
Kejadian tersebut membuat ayah dari Roro Amis merasa sangat kehilangan, sehingga mengutuk sumpil yang ada di sekitar Jolotundo menjadi tumpul.
Dan ternyata sumpil di sekitar Umbul Jolotundo ini ujungnya tumpul, tidak lancip seperti sumpil atau keong pada umumnya.
simak juga: umbul cokro
Ayah Roro Amis pun meminta pada warga untuk tidak menanam pohon pisang. Hingga akhirnya membuat warga sekitar Umbul Jolotundo enggan untuk menanam pohon pisan karena takut tertimpa bala. Kisah atau legenda tersebut hingga saat ini masih diyakini.
2. Berenang di Mata Air Yang Jernih
Umbul Jolotundo memiliki tiga buah kolam renang dengan kedalaman yang berbeda, yakni mulai dari 1 meter hingga 2 meter dan berada di satu kawasan. Kolam anaknya terletak di paling ujung, dengan memiliki ciri sebuah seluncuran di pinggirnya.
Karena lokasi kolamnya berdampingan, sebaiknya kamu harus senantiasa memperhatikan anak-anak ketika sedang berenang jangan sampai mereka memasuki kawasan kolam yang dalam.
Tampak pengunjung yang sedang berenang ataupun melatih anak-anaknya berenang, karena area kolam renang Umbul Jolotundo ini cukup luas.
simak juga: umbul ponggok
Air di kolam renang Umbul Jolotundo bening banget, saking beningnya kamu dapat melihat dengan jelas ke dasar kolam. Nyegerin banget deh pokoknya, apalagi kalau berenang di pagi hari kemudian menyaksikan sang mentari yang mulai datang.