Saat ini banyak warga Indonesia yang hobi sekali Travelling. Budaya liburan ini seakan sudah mulai menjamur dari berbagai kalangan. Tidak hanya remaja, dan anak-anak saja yang saat ini suka bepergian. Tetapi, orang tua dan lansia pun menikmati waktunya untuk mengunjungi kawasan-kawasan kekinian dengan spot-spot foto menarik.
Potensi ini pun ditangkap dengan baik oleh semua kawasan. Terbukti, saat ini sudah hadir beberapa tempat wisata yang seru dan menyenangkan. Bahkan, hal terkecil seperti sebuah taman pun ramai dikunjungi. Wilayah konservasi seperti hutan bakau, dan hutan kota juga mulai dilirik Sobat Native lainnya.
Termasuk pula, sebuah waduk yang memiliki banyak fungsi dan manfaat bagi warga sekitar. Sekarang, disulap dan dibenahi menjadi sebuah kawasan wisata, yang mampu meningkatkan perekonomian warga sekitar. Apalagi, di wilayah wonogiri yang terkenal dengan wilayah gersangnya, yang jarang orang melirik.
Waduk Gajahmungkur adalah kawasan yang saat ini sedang naik daun namanya. Banyak sekali spot wisata yang sudah dibangun dan menjadi viral di media sosial. Pariwisata waduk memang baru terdengar seperti halnya waduk jatiluhur dan waduk jatibarang yang dikemas dengan sedemikian rupa.
Mengenal Waduk Gajah Mungkur
Pembangunan waduk kebanggaan warga Solo dan sekitarnya ini dimulai pada tahun 1970. Setelah, 8 tahun kemudian, tempat ini pun digunakan sebagai waduk serbaguna bagi masyarakat wonogiri.
Luas waduk ini kurang lebih 8800 ha di tujuh kecamatan. Memiliki fungsi sama seperti halnya waduk yaitu untuk irigasi mengairi sawah di berbagai kawasan. Pemasok air minum dan sebagai tenaga pembangkit listrik sebesar 12,4 MW. Nah, dahulu sebelum adanya waduk ini, kawasan disini ada rel kereta aktif, dan akhirnya dimatikan untuk pembangunan Waduk.
Saat ini berbagai macam persoalan pun mulai datang, terutama soal sendimentasi yang semakin memprihatinkan. Sendimetasi ini pun terjadi akibat terendapnya lumpur di dalam bendungan yang mencapai 6 juta meter kubik Sendimentasi ini disebabkan semakin keringnya kawasan hulu. Sehingga, setiap tahunnya terus bertambah sekitar 1-2 meter kubik lumpur.
Sejarah Dan Mitos
Kita Tinggalkan sendimentasi dan kita akan menyimak, apa yang menjadi mitos dari gajah mungkur. Mitos yang terus diceritakan kepada anak dan cucu secara turun-temurun, dan juga kepada para Sobat native yang datang berkunjung.
Terbentuknya waduk Gajah Mungkur disebabkan karena perebutan kekuasaan antara Gajah Mego dan Gajah Mungkur. Siapa Gajah Mego? Gajah Mego adalah seorang anak dari keponakan seorang raja yang bernama gajah Madep.
Gajah Madep meminta Gajah Mego untuk menggantikannya tetapi, Gajah Mungkur tidak menerima keputusan tersebut. Lantaran, Gajah Mego masih terlalu muda untuk menjadi seorang Patih Kerajaan. Gajah Mego dan Gajah Mungkur pun saling beradu dan terciptalah sebuah lubang yang semakin hari semakin besar. Lubang tersebut diisi dengan air dan jadilah waduk.
Keangkeran tempat ini pun juga diperkuat dengan kehadiran beberapa makam di sekitar waduk dan di dalam waduk sendiri. Makam di dalam waduk akan sangat terlihat saat musim kemarau. Sampai saat ini masih banyak yang belum mengetahui makam siapa itu.
Daya Tarik
Sudah selesai dengan sejarah singkat dan mitos yang ada di waduk ini, saat nya kita bersenang-senang dengan melihat apa saja daya tarik dan pesona wisata apa yang dimiliki oleh Waduk Gajah Mungkur ini.
Ingin berkeliling waduk dan merasakan ketenangan serta kedamaian dan semilir angin yang berhembus. Sobat Native bisa menyewa kapal dan berkeliling. Ada juga speedboat, banana boat, dan juga perahu yang disediakan oleh pihak pengelola, untuk menambah daya pikat tenpat ini.
Suka memancing? Tempat ini pun juga menawarkan fasilitas memancing yang bisa dimanfaatkan. Banyak Sobat Native yang datang dan memancing di kawasan ini. Banyak ikan yang bisa di dapat dengan ukuran yang beragam. Nah, waktu yang paling tepat untuk memancing di kawasan ini adalah waktu pagi dan juga sore hari,
Wahana waterboom yang sudah menjamur ke berbagai wilayah di Tanah air, membuat pihak pengelola pun membangun sebuah wahana waterboom untuk Sobat Native yang ingin bermain air. Rasakan keseruan dan berbagai macam fasilitas yang disediakan di kawasan ini.
Selain itu, Waduk gajahmungkur juga menyediakan taman satwa. Memang tidak terlalu besar dibandingkan dengan Taman satwa gembiraloka dan juga Ragunanan. Tetapi, hampir setiap tahun satwa disini selalu bertambah, Sobat native pun bisa bermain bersama dengan hewan-hewan ini. Bisa pula, naik gajah-gajah berkeliling. Menyenangkan bukan?
Ada pula Taman bermain untuk anak-anak, seperti kereta kelinci yang berputar, Bianglala, ayunan, Jungkitan dan prosotan yang disediakan gratis untuk Sobat Native beserta dengan anak dan keponakan yang ingin bermain-main.
Ada lagi yang paling baru disini adalah Taman Tombo Galau. Dalam bahasa Indonesia Tombo berarti obat. Bisa dibilang tempat ini adalah Taman obat Galau. Ada berbagai macam permainan Tradisional yang bisa dimanfaatkan seperti permainan ular tangga, catur dan masih banyak lagi.
Taman ini bisa dibilang sebagai taman mengenang permainan masa lalu. Dimana, masa sekarang sulit ditemukan anak-anak bermian permainan Tradisional seperti ini. Tak ketinggalan sebuah air mancur dan taman hijau yang asik digunakan sebagai spot foto.
Saat ini pengelola waduk gajah mungkur terus berbenah menghadirkan kawasan wisata yang ramah untuk Sobat Native, termasuk dengan hadirnya camping camp dan outbond yang sedang dalam proses pengembangan dan pengerjaan. Pasti asyik dan sangat seru berada di kawasan ini.
Rute Dan Lokasi
Alamat pariwisata ini berada di Jl. Raya Wonogiri – Pracimantoro, Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Bila wisatawan menggunakan kendaraan pribadi arahkan kendaraan menuju ke kota wonogiri kemudian ikuti jalur menuju ke Pracimantoro. Objek wisata ini berada di sebelah kiri.
Sobat Native yang ingin menggunakan sarana Transportasi umum. Ada dua pilihan yang bisa digunakan. Pilihan pertama adalah menggunakan bus. Dimana, Sobat Native bisa naik bus dari terminal Titonadi Solo, menggunakan Bus jurusan Solo – Pracimantoro. Kemudian, bilang ke kondektur turun di Waduk gajah mungkur. Biaya yang harus dibayar kurang lebih 15 ribu rupiah
Cara Kedua adalah naik kereta api. Sobat Native bisa naik dari stasiun purwosari. Naik kereta api Batara Kresna seharga 4 ribu rupiah. Kemudian, gunakan ojek online atau ojek pangkalan, untuk mengantar wisatawan menuju ke waduk gajah Mungkur. Mudah sekali bukan?
Harga Tiket Masuk
Harga Tiket Masuk kawasan ini cukup murah hanya dengan 5 ribu rupiah week day dan 7 ribu rupiah untuk week end. Ditambah dengan biaya parkir yang cukup murah yaitu, 3 ribu untuk motor dan 5 ribu untuk mobil.
Selain itu menikmati beberapa wahana disini juga akan dikenakan biaya tambahan seperti menikmati perahu dengan tarif 10 ribu. Waterboom, 10 ribu rupiah pada week day dan 12.500 rupiah pada saat week end.
Bagaimana dengan review diatas? Saat ini pergi ke wonogiri menjadi punya alasan. Ayo, pergi ke tempat ini dan ajak teman, sahabat, serta keluarga untuk menikmati kawasan ini. Jangan lupa agendakan waktu libur Sobat native ke sini ya, Waduk ini sudah menunggu Sobat native lho!