Benteng Kalamata bukan hanya sekedar wisata Ternate yang eksotis di sisi Selat Maitara, namun sekaligus menjadi saksi sebuah perjuangan dari masa ke masa, demi sebuah kemerdekaan.
Bagi anda yang pernah membaca Benteng Marlborough, maka sepintas bentuk Benteng Kalamata hampir memiliki arsitektur yang sama, mirip dengan kura-kura.
Simak Juga : Benteng Marlborough
Pada saat itu, bentuk benteng seperti kura-kura diyakini sebagai bentuk yang paling kuat, serta sulit ditembus oleh musuh.
Kini usia Benteng Kalamata sudah berumur 481 tahun dari sejak didirikannya. Benteng Kalamata kini bertransisi menjadi sebuah objek wisata sejarah yang populer di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.
Sejarah Penamaan, Serta Nama Lain Benteng Kalamata
Mayoritas objek wisata yang ada di Indonesia selalu memiliki nama lain. Begitupun dengan Benteng Kalamata memiliki nama lain sebagai berikut:
1. Benteng Kayu Merah
Penamaan Benteng Kayu Merah merujuk kepada lokasi Benteng Kalamata yang terletak di Kelurahan Kayu Merah, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.
2. Benteng Santa Lucia
Nama Santa Lucia sangat terkait erat dengan keberadaan bangsa Portugis pada waktu itu. Dan orang yang pertama menggagas pembangunan Benteng Kalamata bernama Antonio Vigaveta, adalah orang berkebangsaan Portugis.
3. Benteng Kalamata
Sejarah penamaan Benteng Kalamata merujuk kepada nama seorang Pangeran Ternate, yang bernama Kaicil Kalamata. Nama tersebut diberikan pada saat kekuasaan Benteng Kalamata berada di tangan bangsa Belanda.
Sejarah Benteng Kalamata
1. Fase Pertama
Sejarah Benteng Kalamata di fase pertama adalah gagasan pembangunan Benteng Kalamata yang dipelopori oleh Antonio Vigaveta. Meskipun di versi yang lain menyebutkan Fransisco Serao.
Benteng Kalamata dibangun pertamakali pada tahun 1540, dengan tujuan pengembangan kekuasaan Portugis di Ternate.
Namun, dalam rangka perluasan tersebut tidak semudah yang dibayangkan. Gesekan yang berdampak terhadap peperangan dengan Sultan Baabullah tidak bisa dihindari.
Peperangan tersebut berdampak kekalahan di pihak Portugis. Akhirnya, pada tahun 1575 bangsa Portugis angkat kaki dari tanah Ternate.
2. Fase Ke Dua
Sejarah Benteng Kalamata di fase ke dua adalah sejarah penguasaan Benteng Kalamata oleh bangsa Spanyol, pasca ditinggalkan oleh bangsa Portugis.
Penguasaan bangsa Spanyol hingga sampai tahun 1663. Meskipun sering terjadi perebutan kekuasaan dengan pihak Belanda.
3. Fase Ke Tiga
Pada tahun 1798, Benteng Kalamata berhasil dikuasai oleh Sultan Tidore ke – 19.
4. Fase Ke Empat
Pada tahun 1801, Benteng Kalamata dikuasasi oleh bangsa Inggris.
5. Fase Ke Lima
Penguasaan Benteng Kalamata tidak berlangsung lama, karena Belanda berhasil merebutnya pada tahun 1810, dan Benteng Kalamata resmi dikosongkan oleh Belanda pada tahun 1843.
6. Fase Ke Enam
Pada tahun 1989 Benteng Kalamata menjadi titik awal penataan kembali kawasan tersebut di tangan pemerintah Republik Indonesia, setelah sekian lama terbengkalai.
Daya Tarik Benteng Kalamata
1. Bahan Dasar, Serta Arsitektur Benteng Kalamata
Daya tarik yang pertama adalah bentuk Benteng Kalamata yang memiliki 4 sudut, menyerupai kura-kura. Bentuk tersebut mengacu kepada pertimbangan keamanan, dan kekuatan benteng.
Selain itu, bahan bangunan pembuatan Benteng Kalamata terbilang cuku unik.yaitu dari batu karang, atau andesit. Upaya merekatkan batu tersebut memakai bahan yang dihasilkan dari pembakaran karang.
Inovasi pembangunan Benteng Kalamata sudah terbilang hebat. Karena bahan perekat tersebut dicampur dengan pasir. Serta entah darimana mulanya, namun nyatanya teruji kuat, proses akhir dicampur dengan air rendaman kulit Pohon Lubin.
2. Panorama Alam Sekitar
Daya tarik selanjutnya dari Benteng Kalamata adalah panorama alam sekitar yang sangat cocok bagi kalian yang hobi dengan dunia fotografi.
Panorama alam pantai menjadi view di luar Benteng Kalamata. serta hamparan rumput hijau, yang membentuk sebuah panorama taman yang indah.
Simak juga: Ragam Wisata Maluku Utara
Lokasi Benteng Kalamata
Benteng Kalamata terkenal juga dengan nama Benteng Santa Lucia dan Benteng Kayu Merah, sebab lokasinya berada di Desa Kayu Merah. kecamatan Ternate Selatan, Ternate, Provinsi Maluku Utara.
Kita hanya butuh waktu sekitar 15 menit saja dari pusat kota Ternate untuk mencapai Benteng ini dengan kendaraan bermotor.
Jam Buka Benteng Kalamata
Untuk mengunjungi benteng kalamata, wisatawan bsia datang setiap hari. Benteng ini dibuka mulai jam 08.00 pagi dan ditutup kam 18.00 sore hari.
Tiket Benteng Kalamata
Tiket masuk Benteng Kalamata Rp. 5.000 per orang
Fasilitas Benteng Kalamata
Sebagai tujuan wisata sejarah yang sudah direhab dan dipelihara oleh pemda, benteng kalamata memiliki fasilitas penunjang dasar bagi kepentingan wisata. Paling tidak benteng ini sudah memiliki lokasi parkir, toiletm dan tepat berteduh yang memadai.
Taman-taman benteng juga terpelihara dengan baik untuk menambah keasrian lingkungan benteng.