Curug Benowo berada satu kawasan dengan Curug Lawe, makanya sering disebut CLBK yang merupakan akronim dari Curug Lawe Benowo Kalisidi.
Jalan menuju Curug Lawe dan Curug Benowo hampir sama, meniti jalan setapak di kawasan hutan yang rindang. Curug Benowo maupun Curug Lawe memiliki karakteristik yang berbeda.
Kabupaten Semarang merupakan bagian dari Provinsi Jawa Tengah, dimana ibukotanya ialah Ungaran. Kabupaten Semarang memiliki slogan “Bumi Serasi” yang merupakan singkatan dari Sehat, Rapih, Aman, Sejahtera, Indah.
simak juga: curug lawe
Berikut ulasan lengkap CLBK Ungaran, sebagai referensi awal wisata alam air terjun di Desa Kalisidi untuk dikunjungi akhir pekan ini atau saat liburan nanti. Check this out!
Lokasi Curug Benowo
- Lokasi Curug Benowo berada di kawasan Gunung Ungaran, Semarang.
- Tepatnya terletak di alamat Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Rute Menuju Curug Benowo
Rute menuju Curug Benowo jika kamu bergerak dari Alun-Alun Kota Ungaran menuju Mapagan atau Jl.Gunung Pati. Kemudian belok kanan setelah makan Darul Mukminin. Kemudian kamu tinggal mengikuti petunjuk arah yang tertera di sepanjang jalan.
Kamu ngga perlu takut kesasar karena sudah tersedia petunjuk jalan yang akan menuntunmu menuju Curug Benowo ini.
Tiket Masuk Curug Lawe Benowo Kalisidi
Untuk dapat menikmati keindahan Curug Benowo kamu hanya perlu mengeluarkan uang sebesar:
- Tiket masuk : Rp 8.000,- per orangnya
- Tiket parkir motor : Rp 3.000,- per unitnya
- Tiket parkir mobil : Rp 5.000,- per unitnya
simak juga: gunung ungaran
Harga tiket dan parkir tersebut sudah termasuk dengan menikmati keindahan Curug Lawe.
Jam Buka Curug Benowo
- Jam operasional Curug Benowo sendiri dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 wib.
Setiap pengunjung yang datang diusahakan datang di bawah jam 2 siang, mengingat jalan menuju Curug Lawe dan Benowo cukup jauh dan belum dilengkapi lampu penerangan.
Fasilitas Curug Benowo
- Di area Curug Benowo dan Curug Lawe tidak tersedia fasilitas apa-apa.
- Area parkir yang memadai sudah tersedia.
Trekking Curug Benowo
Dari area parkir menuju Curug Benowo akan menempuh jarak sekitar 2 km lebih, dimana kamu akan menyusuri jalan setapak di sepanjang aliran drainase.
Jalurnya sangat sempit hanya cukup untuk satu orang saja. Selain itu kamu juga harus sangat berhati-hati, karena disebelah kirimu jurang yang cukup dalam.
Untuk melewati jalur ini diperlukan kehati-hatian dan fokus yang tinggi, karena jika salah pijakan pilihanmu hanya dua jatuh ke saluran drainase atau ke jurang.
simak juga: 6 tempat wisata di ungaran
Trekking yang kamu lalui cukup landay, belum ada tanjakan atau turunan tajam sekitar 1,5 km pertama. Karena jalurnya kecil maka kamu harus bergantian jika berpapasan dengan pengunjung dari arah berlawanan.
Namun begitu pemandangan yang disaksikan sungguh menakjubkan, sepanjang jalan kamu akan mendengarkan aliran air dan suara-suara serangga yang saling bersahutan. Juga disejukkan dengan hembusan angin yang menyejukkan.
Kemudian kamu akan melalui sebuah jembatan yang terbuat dari kayu yang cukup panjang, jembatan tersebut sering dijadikan sebagai spot selfie oleh para pengunjung.
Jembatan kayu tersebut diberi nama “Jembatan Romantis” hal ini dikarenakan banyak sepasang kekasih melewati jembatan ini sambil bergandengan tangan lalu mengabadikan momen mereka.
Jembatan romantis hanya boleh dilalui maksimal 5 orang pengunjung saja, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Di tengah perjalanan yang cukup melelahkan itu, ada sebuah saung atau gazebo sederhana yang bisa kamu gunakan untuk beristirahat. Kemudian kamu akan menemukan sebuah pintu air, selepas pintu air tersebut jalur trekking tidak lagi landay.
Setelah itu kamu harus menyusuri jalan setapak ditengah rindangnya pepohonan, kemudian bertemu persimpangan jalan. Inilah jalur yang memisahkan antara Curug Lawe dan Curug Benowo.
Curug Benowo sekitar 700 meter lagi dari persimpangan jalan tersebut, jalan trekking yang lebih menantang dan cukup sepi dari sebelumnya.
simak juga: curug palebur gongso
Meski berjalan atau trekking di tengah hutan, petunjuk jalan menuju Curug Benowo sudah tersedia dengan baik. Sehingga pengunjung tidak perlu khawatir kesasar.
Pesona Curug Benowo
Curug Benowo konon katanya merupakan sebuah tempat patilasan atau tempat singgah seorang pangeran dari Kerajaan Pajang yang bernama Pangeran Benowo.
Karena seringnya sang Pangeran mengunjungi curug ini, kemudian warga setempat menyebutnya denga nama Curug Benowo.
Curug Benowo masih sangat asri berada ditengah hutan, dihiasi oleh pepohonan yang lebat kemudia aliran airnya berada diantara tebing yang sangat tinggi.
Curug Benowo memiliki tinggi sekitar 70 meter, air yang dialirkan mengalir cukup deras dan bersih. Kolam di sekitar Curug Benowo tidak terlalu besar, kamu dapat duduk disebuah batu kecil yang berada ditengah kolam.
Menikmati kesegaran air yang dialirkan oleh Curug Benowo. Dihiasi oleh asrinya hamparan alam, dan sepinya suasana. Membuat kamu dapat menghilangkan rasa lelah setelah trekking.
simak juga: mawar camp
Curug Benowo dan Curug Lawe ini tidak direkomendasikan untuk dijadikan wisata keluarga ya, mengingat medan yang harus ditempuh sangat berat.
Ragam Wisata Curug Benowo
Ragam wisata yang dapat kamu lakukan saat berada di area Curug Benowo maupun Curug Lawe ialah:
1. Bermain Air
Kolam alami Curug Benowo tidak terlalu dalam, karena tidak begitu lebar sehingga cocok untuk dijadikan spot untuk bermain air. Kamu juga dapat bermain-main air berada di bawah aliran air terjunnya langsung.
2. Spot Foto
Keindahan dan kealamian alam yang diberikan Curug Benowo harus kamu abadikan dan bagikan ke semua orang lewat media sosialmu. Supaya mereka pun dapat merasakan apa yang kamu rasakan.
3. Eksplor Curug Lawe
Berbeda dengan Curug Bendowo, Curug Lawe ini lebih sering dikunjungi oleh para wisatawan karena akses jalannya yang tidak terlalu sulit.
Ketinggian Curug Lawe lebih rendah dibanding Curug Benowo, sekitar 40 atau 50 meter ketinggiannya. Air yang mengalir menyebar diantara tebing yang ada disekitarnya.
Disebut Curug Lawe karena aliran air yang mengalir seperti sebuah benang-benang putih yang menyerupai sarang laba-laba, dalam bahasa jawa disebut dengan lawe.
Ada juga yang mengatakan disebut Curug Lawe karena konon katanya jumlah aliran air Curug Lawe berjumlah 25 buah, dimana dalam bahasa jawa Selawe.
Kolam Curug Lawe lebih lebar, keindahan alam yang diberikan sama dengan keindahan Curug Benowo. Yang berbeda hanyalah karakteristik air terjunnya saja.
Di sekitar Curug Lawe terdapat beberapa bebatuan yang dapat kamu gunakan untuk duduk-duduk manjah sembari menikmati keindahan yang tersaji.
simak juga: kota lama semarang
Sejarah / legenda Curug Benowo dan Curug Lawe
Pada zaman dahulu kala hiduplah seorang putri cantik jelita yang sangat sempurna hidupnya yang bernama Dewi Banowati. Kekurangannya hanyalah satu yakni belum menemukan pasangan yang tepat.
Hal itu dikarenakan Dewi Banowati menerapkan syarat yang tinggi untuk setiap lelaki yang meminangnya, yakni dengan dibuatkan sebuah istana dimana seluruh rakyat dapat hidup dengan aman dan tentram.
Hingga suatu hari datanglah seorang pangeran dengan wujud seeokor kera berekor panjang yang datang melamar dan menyanggupi syarat yang diberikan Dewi Banowati. Pangeran tersebut bernama Pangeran Indrakila.
Singkat cerita mereka pun kemudian menikah dan hidup bahagia. Namun setelah sekian lama menikah mereka belum juga dikaruniai seorang anak.
Akhirnya Pangeran Indrakila meminta izin untuk pergi menemui seorang tabib dan meminta obat mujarab supaya istrinya dapat segera mengandung. Dan Pangeran Indrakila meminta istrinya untuk selalu setia padanya.
Namun karena Pangeran Indrakila tak kunjung datang, Dewi Banowati sangat kesepian. Kemudian datanglah seorang pemuda tampan melamar Dewi Banowati, dan beliau pun menerima pinangan pemuda tersebut. Pemuda itu bernama Rangga Lawe.
Tak berapa lama kemudian datanglah seekor kera berekor panjang ke istana dengan membawa obat untuk Dewi Banowati, dia adalah Pangeran Indrakila yang telah berubah kembali menjadi seekor kera.
Mengetahui istrinya telah mengkhianati, Pangeran Indrakila mengutuk Dewi Banowati dan Rangga Lawe menjadi sebuah batu. Karena menyesali perbuatan yang telah dilakukan, mereka terus menangis sehingga terjadilah air terjun yang saat ini kita kenal sebagai Curug Benowo dan Curug Lawe.
Begitulah sejarah atau legenda terbentuknya Curug Benowo dan Curug Lawe, sejarah atau legenda selalu menyimpan teka teki yang harus diuji kebenarannya.
simak juga: ayanaz gedongsongo
Tips Wisata
Berikut saya sampaikan beberapa tips wisata yang dapat menjadi panduan kamu saat hendak mengunjungi Curug Benowo, diantaranya:
- Pastikan kondisi cuaca sedang cerah tidak hujan apalagi mendung, hal itu untuk menghindari jalanan yang akan semakin tidak aman ketika hujan turun.
- Gunakan alas kaki yang nyaman untuk berjalan jauh.
- Selalu fokus dan waspada saat menyusuri jalan drainase.
- Siapkan kondisi fisik kamu sebaik mungkin.
- Bawalah persediaan makan dan minum yang dapat mencukupimu ketika berada di Curug Benowo.
- Bawalah baju ganti atau perlengkapan lainnya ketika hendak bermain air.
- Jika kamu membawa anak-anak ikut serta selalu jaga dan awasi mereka.
- Selalu jaga kebersihan dan keasrian lokasi Curug Benowo dan Curug Lawe.
- Jauhilah perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
- Siapkan gadget kamu untuk mengabadikan keindahan alam Curug Lawe dan Curug Benowo.
Penutup
Keindahan alam air terjun selalu memiliki daya tarik tersendiri, meskipun jalan untuk menuju lokasi terkadang penuh dengan tantangan. Namun keindahan alamnyalah yang selalu menjadi penyemangat.
Rasakanlah keindahan dan kealamian alam yang diberikan, jangan lupa siapkan foto terbaikmu saat berada di CLBK ini, ya!