Desa Wisata Wukirsari, Pertahankan Wisata Berbasis Budaya

Nativeindonesia – Desa Wisata Wukirsari di Imogiri, Bantul, berhasil meraih penghargaan bergengsi The Best Tourism Village 2024 dari Organisasi Pariwisata Dunia di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations World Tourism Organization/UNWTO). Pengumuman prestasi ini disampaikan dalam acara penghargaan di Cartagena de Indias, Kolombia. Hal ini menjadikan Wukirsari sebagai salah satu dari 55 Desa Wisata Terbaik Dunia tahun 2024.

Keberhasilan Desa Wisata Wukirsari tidak lepas dari keunggulannya dalam mengungguli desa-desa terkenal dari berbagai negara. Penilaian penghargaan ini mencakup aspek sumber daya alam dan budaya, serta komitmen inovatif dan transformatif dalam mengembangkan pariwisata.

Selain Wukirsari, Desa Wisata Jatiluwih di Tabanan, Bali, juga berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan meraih penghargaan dalam ajang yang sama. Berikut ini beberapa daya tarik yang diberikan oleh Desa Wisata Wukirsari yang berhasil mendapatkan predikat sebagai desa wisata terbaik yang mempertahankan wisata berbasis budaya:

Wisata Edukasi dan Belanja Batik Tulis Giriloyo di Desa Wukirsari

Wisata Edukasi Dan Belanja Batik Tulis Giriloyo Di Desa Wukirsari

Kampung Batik Giriloyo memiliki lebih dari 600 perajin batik tulis yang mewarisi keahlian ini secara turun-temurun. Tradisi membatik di kampung ini sudah berlangsung selama ratusan tahun, menjadikan Giriloyo sebagai tempat yang kaya akan sejarah dan budaya. Para perajin memproduksi batik dengan teknik tradisional yang menggunakan malam (lilin batik) dan canting, menciptakan hasil karya yang detail dan penuh seni.

Salah satu daya tarik utama di Kampung Batik Giriloyo adalah kesempatan bagi wisatawan untuk belajar membatik langsung dari para perajin. Aktivitas ini sangat menarik, terutama bagi kalian yang ingin merasakan pengalaman membuat batik tulis sendiri. Dalam workshop membatik, pengunjung akan diajarkan teknik dasar, mulai dari menggambar pola hingga mencanting dan mewarnai kain.

Setelah belajar membatik, wisatawan juga dapat membeli langsung karya-karya batik tulis Giriloyo. Batik tulis dari desa ini dikenal akan kualitasnya yang tinggi, dengan detail pengerjaan yang rapi dan warna yang tahan lama. Motif yang ditawarkan pun beragam, mulai dari motif tradisional untuk acara formal hingga motif kontemporer yang cocok untuk pakaian sehari-hari.

Ziarah dan Belajar Sejarah di Makam Raja-Raja Imogiri

Ziarah Dan Belajar Sejarah Di Makam Raja Raja Imogiri

Desa ini dikenal sebagai desa wisata dengan beragam daya tarik budaya, seni, dan religi yang memikat wisatawan. Salah satu magnet utama bagi para pengunjung adalah wisata religi di Makam Raja-Raja Imogiri, yang berjarak hanya sekitar 4,2 km atau 10–15 menit perjalanan dari Desa Wukirsari.

Makam Raja-Raja Imogiri adalah kompleks pemakaman raja-raja dari Kesultanan Mataram yang dibangun pada abad ke-17. Kompleks ini menjadi tempat peristirahatan terakhir para raja dan keluarga kerajaan, termasuk Sultan Agung, yang merupakan pendiri Kesultanan Mataram Islam. Di tempat ini, pengunjung bisa mengikuti upacara adat, berziarah atau hanya menikmati suasana yang asri dan magis.

Keberadaan Makam Raja-Raja Imogiri memperkuat citra Desa Wisata Wukirsari sebagai destinasi yang menawarkan pengalaman wisata yang kaya akan nilai sejarah dan spiritual. Selain berziarah, pengunjung juga dapat belajar tentang sejarah Kesultanan Mataram dan jejak kerajaan Islam di Jawa.

Bersepeda hingga Kemah di Sungai Opak

Bersepeda Hingga Kemah Di Sungai Opak

Sungai Opak dikelilingi oleh perbukitan hijau yang memberikan suasana damai dan menyegarkan. Air sungai yang tenang serta lingkungan yang bersih menjadikan tempat ini ideal untuk melarikan diri dari kebisingan kota. Panorama perbukitan berpadu dengan gemericik air menciptakan suasana yang sulit ditemukan di lokasi lain, apalagi di area perkotaan.

Bagi penggemar olahraga sepeda, Wukirsari juga menyediakan jalur yang cocok untuk menikmati pemandangan sambil bersepeda. Dengan udara segar dan jalanan yang tidak terlalu ramai, aktivitas ini menjadi pilihan yang menyenangkan untuk menjelajahi sekitar desa. Rute yang dilalui memungkinkan wisatawan menikmati panorama alam sambil berolahraga ringan.

Selain bersepeda, kegiatan berkemah di pesisir Sungai Opak menjadi daya tarik tersendiri. Menghabiskan malam dengan berkemah di tepi sungai, ditemani suara alam dan bintang-bintang yang menghiasi langit, adalah pengalaman yang tak terlupakan. Namun, wisatawan perlu memperhatikan waktu yang tepat untuk berkemah. Pastikan untuk datang saat musim kemarau atau ketika air sungai surut, guna menjaga keselamatan dan kenyamanan selama berada di lokasi.

Belajar Memahat Wayang Kulit

Belajar Memahat Wayang Kulit

Desa Wisata Wukirsari, yang berjarak sekitar 18 km dari pusat Kota Yogyakarta, menawarkan pengalaman wisata edukasi yang unik dan menarik. Salah satu daya tarik utamanya adalah kegiatan belajar memahat wayang kulit, yang memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mendalami seni tradisional khas Indonesia.

Kegiatan memahat wayang kulit di Desa Wisata Wukirsari merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Para peserta akan belajar menggunakan tatah, yaitu pisau khusus untuk memahat, yang merupakan alat utama dalam proses pembuatan wayang kulit. Menariknya, ada lebih dari 20 jenis tatah yang diperkenalkan, masing-masing dengan bentuk dan fungsi berbeda. Ini menunjukkan betapa detail dan kompleksnya seni pahat wayang kulit.

Selain memahat wayang kulit, Desa Wisata Wukirsari juga dikenal sebagai pusat kerajinan wayang kulit di Yogyakarta. Pengunjung tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis, tetapi juga dapat melihat langsung proses pembuatan wayang kulit oleh para pengrajin lokal yang terampil.

Desa ini juga menghadirkan suasana pedesaan yang asri, membuat kunjungan semakin menyenangkan. Dengan menggabungkan unsur edukasi, budaya, dan alam, Wukirsari menjadi destinasi yang ideal untuk wisatawan yang ingin belajar sekaligus berwisata.

Menikmati Kudapan Tradisional di Pasar Sor Jati

Menikmati Kudapan Tradisional Di Pasar Sor Jati

Desa Wisata Wukirsari di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, menawarkan berbagai daya tarik unik yang memikat para wisatawan. Salah satunya adalah Pasar Tradisional Sor Jati, sebuah pasar yang tidak hanya menjadi tempat berbelanja, tetapi juga menghadirkan suasana khas pedesaan yang autentik.

Pasar ini memiliki konsep unik karena hanya buka pada hari Minggu Legi, sebuah hari istimewa dalam penanggalan Jawa. Nama “Sor Jati” sendiri diambil dari lokasinya yang berada di tanah lapang teduh dengan deretan pohon jati yang rimbun, memberikan nuansa alami dan sejuk.

Berbeda dari pasar pada umumnya, transaksi di Pasar Sor Jati tidak menggunakan uang kertas atau koin biasa. Sebagai gantinya, pengunjung menggunakan koin khusus yang dapat ditukar di lokasi. Sistem ini menambah kesan tradisional dan menyenangkan, sekaligus menjadi pengalaman unik bagi pengunjung.

Pasar Sor Jati dikenal dengan beragam kudapan tradisional yang menggugah selera. Beberapa yang populer antara lain ada dawet, sate kere dan olahan rebusan. Yang membuat pasar ini istimewa adalah suasananya yang syahdu.

Pengunjung dapat menikmati alunan musik lawas yang dimainkan sebagai hiburan, menciptakan pengalaman berbelanja yang santai dan menghibur. Deretan pohon jati yang rindang juga menambah kesejukan, sehingga pasar ini menjadi tempat yang cocok untuk berkumpul bersama keluarga atau teman.

Untuk mencapai Desa Wisata Wukirsari, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Kota Jogja memudahkan akses. Jangan lupa untuk memesan paket wisata memahat wayang kulit terlebih dahulu agar pengalaman kalian lebih terorganisir. Selamat berlibur!