Kawasan Budaya Jetayu merupakan ikon wisata budaya di Kota Pekalongan, karena sejak zaman kolonial Belanda Lapangan Jetayu ini dulunya sering digunakan sebagai tempat kesenian dan kebudayaan.
Selain itu, di sekitar Kawasan Budaya Jetayu terdapat beberapa gedung bersejarah peninggalan Belanda yang masih digunakan hingga saat ini. Salah satunya ialah Museum Batik Pekalongan, yang dapat menjadi destinasi wisata lainnya.
Kawasan Budaya Jetayu memang hanyalah berupa lapangan yang berada di antara jalan-jalan penting di Pekalongan, namun selalu menjadi tujuan wisata khususnya di akhir pekan.
simak juga: pantai pasir kencana
So, untuk kamu yang sedang mencari tempat wisata budaya dan edukasi di Pekalongan berikut referensi wisata Kawasan Budaya Jetayu untuk kamu.
Lokasi Kawasan Budaya Jetayu
- Lokasi Kawasan Budaya Jetayu berada di utara Alun-alun Pekalongan
- Alamat tepatnya di Jl. Jetayu, Kauman, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Jawa Tengah
Rute Menuju Kawasan Budaya Jetayu
Jalan menuju Kawasan Budaya Jetayu sangat mudah untuk dijangkau, dan mudah untuk dilalui oleh kendaraan jenis apapun. Jika beranjak dari Alun Alun Kota Pekalongan hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit saja.
Rute yang dapat kamu ambil ialah dengan belok ke kanan menuju Jalan KH. Wahid Hasyim hingga tiba di Jl. Hasanudin. Lalu belok kiri untuk tiba di Jl. Raden Saleh kemudian belok kanan ke Jl. Diponegoro belok kanan lagi untuk tiba di Jl. Jetayu.
Jam Buka Kawasan Budaya Jetayu
Jam operasional Kawasan Budaya Jetayu buka setiap hari selama 24 jam nonstop
simak juga: black canyon
Harga Tiket Masuk Kawasan Budaya Jetayu
Tiket masuk Kawasan Budaya Jetayu atau Lapangan Jetayu ini gratis ya…
Fasilitas Kawasan Budaya Jetayu
Fasilitas wisata yang ada di Kawasan Budaya Jetayu memang tidak terlalu banyak, yang tersedia yakni:
- Area parkir kendaraan,
- Warung-warung makanan dan minuman,
- Masjid,
Daya Tarik Kawasan Budaya Jetayu
1. Bangunan-Bangunan Sejarah Pekalongan
Salah satu alasan Lapangan Jetayu disebut kawasan budaya ialah dikarenakan di sekitarnya terdapat beberapa bangunan bersejarah yang sudah ada sejak zaman dulu namun masih berdiri kokoh hingga saat ini.
Berikut beberapa bangunan bersejarah yang ada di sekitar Kawasan Budaya Jetayu:
- Rumah Dinas Residen Pekalongan,
- Kantor Pos Pekalongan,
- Gedung Pt. Pertani Pekalongan
- GOR Jetayu Pekalongan,
- Gedung Batik TV Pekalongan,
- Museum Batik Pekalongan,
- Benteng Pekalongan,
- Pabrik Limun Oriental,
- Jembatan Loji,
- Gereja Santo Petrus,
- Klenteng Pho An Thian,
- Tugu Mylpaal,
- Tugu 0 km,
simak juga: puncak tugu
Bangunan-bangunan bersejarah tersebut sudah berusia ratusan tahun, namun masih dimanfaatkan hingga saat ini. Bentuknya yang khas Eropa, dapat menjadi spot foto vintage yang keren.
2. Wisata Budaya Dan Edukasi
Sempatkan waktumu untuk mengunjungi Museum Batik Pekalongan yang berada di sebelah timur, dimana kamu dapat menemukan berbagai jenis batik dari masa ke masa yang berasal dari seluruh Nusantara.
Tiket masuknya pun murah, kamu hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp. 7.000,- saja. Lokasinya juga nggak jauh dari Lapangan Jetayu, tinggal nyebrang aja. Selain melihat-lihat koleksi batik yang ada, kamu juga dapat mencoba untuk membatik sendiri.
3. Spot Foto
Selain digunakan untuk menghabiskan waktu bersama ataupun berolahraga, Kawasan Budaya Jetayu juga dapat pula dijadikan tempat untuk hunting foto-foto keren.
Misalnya saja dengan berfoto bersama landmark kata batik yang keren banget, berfoto bersama Tugu 0 km, serta berfoto dengan latar bangunan bersejarah.
simak juga: curug bidadari talun
4. Nuansa Malam Yang Keren
Selain dikunjungi di pagi hingga siang hari, Kawasan Budaya Jetayu juga ramai di malam hari. Suasana malam lebih asyik, selain indah oleh lampu-lampu taman juga bertambahnya ragam keseruan yang dapat dilakukan.
Misalnya saja dengan mencoba odong-odong, atau ragam wahana bermain lainnya. Eh iya, hadirnya air mancur juga mempercantik suasana di Kawasan Budaya Jetayu Pekalongan.
Penutup
Kawasan Budaya Jetayu merupakan destinasi wisata murah yang wajib kamu kunjungi ketika berada di Kota Pekalongan, Jawa Tengah.