Masjid Agung Demak sama seperti Masjid Menara Kudus yang menggabungkan arsitektur Hindu dengan Islam dan menjadi daya tarik tersendiri baik dari dulu hingga saat ini.
Tentu saja Masjid Agung Demak memiliki ciri khas tersendiri, sehingga menjadikannya bukan hanya sebagai tempat religi tetapi sebagai warisan budaya yang wajib untuk kita lestarikan.
Sejarah Masjid Agung demak dimulai pada abad ke 14 Masehi, dibangun oleh sultan kerajaan pertama Demak yakni Raden Fatah bersama dengan Walisongo.
simak juga: makam sunan kalijaga
Masjid Agung Demak termasuk masjid tertua di Indonesia, selain sebagai tempat ibadah juga berfungsi sebagai tempat berkumpulnya para Walisongo.
Lokasi Masjid Agung Demak berdekatan dengan Makam Raja – Raja Demak, yang juga menjadi tujuan wisata religi selanjutnya.
Gambaran Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak memiliki arsitektur yang sangat menawan, juga kaya akan makna atau filosofi. Misalnya saja:
-
Soko Guru (tiang penyangga)
Yang terdiri dari 4 buah, merupakan wakaf atau pemberian dari Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang, juga Sunan Kalijaga. Dimana masing-masing Soko Guru memiliki tinggi sekitar 17 meter yang melambangkan jumlah rakaat sholat lima waktu.
Hanya saja Soko Guru yang ada saat ini tidak seluruhnya asli, sebagian lagi tersimpan dengan baik di Museum.
-
Mihrab Dengan Ornamen Kura-Kura
Yang menunjukan tahun pembuatan dari Majid Agung Demak, yakni 1.401 Saka.
-
Akar Mimang
Yang memiliki filosofis meski kehidupan yang dijalani manusia sulit, yakinlah bahwa Allah akan selalu ada dan memberikan jalan keluar yang terbaik.
-
Atap Piramida
Atap dari bangunan serambi Masjid Agung Demak melambangkan Iman, Islam, dan Ihsan. Yang ditopang oleh delapan pilar atau disebut juga Saka Majapahit. Dimana pilar tersebut dibawa oleh Raden Patah setelah mengalahkan Kerajaan Majapahit.
-
Pintu Bledeg
Masjid Agung Demak tempo dulu menggunakan pintu bledeg, dengan ukiran tulisan yang dibuat oleh Ki Ageng Selo yang berbunyi “Nogo Mulat Saliro Weni”. Untuk kamu yang ingin melihatnya dapat mengunjungi museum.
Daya Tarik Masjid Agung Demak
1. Museum Masjid Agung Demak
Bangunan dari Masjid Agung Demak memang sangat memikat, apalagi areanya luas, bersih dan sangat dijaga dengan baik. Tak jauh dari lokasi masjid terdapat sebuah museum yang dapat kamu eksplor selanjutnya.
Isi dari Museum Masjid Agung Demak ialah peninggalan para wali, salah satunya soko guru yang asli, pintu bledeg, Al-Qu’an yang ditulis oleh Sunan Bonang, Gentong Kong, Bedug yang sangat bersejarah, foto-foto Bupati Demak dari masa ke masa, dan masih banyak lagi.
Museum Masjid Agung Demak buka setiap hari mulai pukul 8 pagi hingga 5 sore, dengan tiket masuk membayar seikhlasnya.
2. Kompleks Makam Raja-Raja Demak
Tak jauh dari museum terdapat makam dari Raja Demak terdahulu, ada makam dari Kanjeng Pangeran Benowo, Sultan Demak I R. Abdul Fattah, Sultan Demak II Raden Patiunus Pangeran Sebrang lor dan masih banyak lagi yang lainnya.
Area makamnya tertata dengan baik dan sangat bersih, para peziarah akan nyaman ketika mengunjungi kompleks makam raja-raja Demak yang satu ini.
Lokasi Masjid Agung Demak
- Lokasi Masjid Agung Demak berada di pusat kota
- Secara administratif berada di alamat Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Rute Menuju Masjid Agung Demak
Rute menuju Masjid Agung Demak sangat mudah dituju, baik oleh kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Jarak dari Alun-Alun Demak kurang dari 200 meter, dapat diakses dengan berjalan kaki.
Jam Buka Masjid Agung Demak
- Jam buka Masjid Agung Demak setiap hari selama 24 jam nonstop
Fasilitas Masjid Agung Demak
Fasilitas yang ada di sekitar Masjid Agung Demak diantaranya:
- Tempat ibadah yang luas dan nyaman,
- Area parkir kendaraan,
- Tempat wudhu,
- Toilet,
- Area Parkir Luas,
- Tempat duduk di sekitar masjid.
Penutup
Keberadaan Masjid Agung Demak syarat akan makna, maka tak heran jika menjadi salah satu tujuan wisata religi ketika berada di Kota Demak. Berlibur di Demak tak akan lengkap tanpa mengunjungi Masjid Agung kebanggaan masyarakat Demak.