Pasar Papringan merupakan salah satu destinasi wisata Temanggung yang unik, menarik, dan kental akan suasana zaman dulu. Kita seakan dibawa ke masa dimana semuanya masih serba sederhana dan alami.
Lokasi Pasar Papringan itu sendiri yang berada di kawasan hutan bambu yang sejuk ditambah iringan musik gamelan yang sangat khas.
Jadwal buka Pasar Papringan Temanggung memang tidak setiap hari, maka tak heran jika keberadaannya sangat dinantikan.
simak juga: wisata posong temanggung
Berkunjung ke Pasar Papringan harus banget diagendakan ketika berada di Temanggung, merasakan vibe zaman dulu yang tentunya sangat berbeda jauh dengan kondisi saat ini.
Berikut ulasan Pasar Papringan Temanggung mulai dari jadwal buka, sejarah hingga daya tarik yang dimiliki, check this out!
Lokasi Pasar Papringan
Lokasi Pasar Papringan beralamat di Dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Rute Menuju Pasar Papringan Ngadiprono
Rute menuju Pasar Papringan dari Alun-Alun Temanggung jaraknya sangat dekat dengan estimasi waktu tempuh sekitar 26 menit, yakni dengan menuju Jl. Brigjen Katamso lalu belok kiri ke Jl. Jend. Suprapto.
Di pertigaan jalan belok kanan agar tiba di Jl. Kedu – Jumo. Jika kesusahan menemukan Pasar Papringan kamu dapat bertanya pada warga sekitar, yang ditemui di sepanjang jalan. Setelah memakirkan kendaraan, kamu harus berjalan kaki untuk menuju lokasi.
simak juga: bukit sikendil
Jadwal Buka Pasar Papringan Temanggung
- Jadwal buka Pasar Papringan Temanggung hanya selama 2 kali dalam 35 hari, yakni pada hari Minggu Wage dan Minggu Pon.
- Beroperasional mulai pukul 06.00 sampai dengan 12.00 saja
So, kamu harus banget catet jadwalnya ya, jangan sampai ketinggalan!
Fasilitas Pasar Papringan
Fasilitas wisata yang ada di sekitar Pasar Papringan diantaranya:
- Area untuk menyimpan kendaraan,
- Toilet,
- Ayunan unik,
simak juga: curug surodipo
Sejarah Pasar Papringan Temanggung
Pasar Papringan diambil dari kata pasar dan papringan, dimana papringan sendiri memiliki arti kebun bambu. Sesuai dengan tempatnya yang berada diantara lebatnya pohon bambu.
Pasar Papringan dibentuk atas dasar kepedulian seseorang yang bernama Singgih Susilo Kartono selaku founder Spedagi (Sepeda Pagi), melihat potensi bambu yang ada di sekitar desa.
Singkat cerita, atas kerjasama beliau bersama warga sekitar akhirnya terbentuklah Pasar Papringan yang menitikberatkan pada kearifan lokal dan sangat jauh dari kesan modern.
Daya Tarik Pasar Papringan Temanggung
Pasar Papringan wisata Temanggung yang antimainstream, maka tak heran jika keberadaannya sangat dinantikan. Sungguh sangat jarang pasar seperti ini dapat kita temui, apalagi di zaman yang serba modern seperti sekarang.
Vibe dari Pasar Papringan Temanggung kental akan suasana zaman dulu, mulai dari pakaian tradisional yang digunakan oleh para pedagang, barang dagangan yang dijajakan menggunakan bahan alam, tidak ada plastik sama sekali.
simak juga: sibajag green canyon
Makanan yang dijual pun merupakan makanan tradisional, baik itu cemilan hingga minumannya disajikan dengan cara yang unik.
Selain makanan, Pasar Papringan juga menjajakan sayuran segar, kerajinan yang terbuat dari bambu, hingga mainan tradisional zaman dulu.
Dan daya tarik utama dari Pasar Papringan Temanggung ialah alat tukarnya bukanlah mata uang rupiah yang biasa kita gunakan, melainkan kepingan yang terbuat dari bambu atau biasa disebut pring.
Dimana 1 pringnya bernilai Rp. 2.000,- dan dapat kamu tukarkan di tempat penukaran yang lokasinya berada dekat pintu masuk Pasar Papringan.
Sungguh merupakan pengalaman yang sangat berharga tatkala mengunjungi Pasar Papringan ini, apalagi kita dapat mencicipi makanan atau cemilan yang saat ini susah kita jumpai.
Pasar Papringan juga dapat mengenalkan kearifan lokal pada anak-anak, apalagi mereka dapat mencoba memainkan permainan tradisional yang ternyata lebih seru dari gadget.
simak juga: pikatan waterpark
Semua hal yang berkaitan dengan Pasar Papringan Ngadiprono menjadi sebuah daya tarik yang saling melengkapi, dan menjadi tujuan wisata Temanggung yang paling dinanti.