Pulau Kembang semakin menegaskan bahwa setiap sudut Indonesia merupakan sebuah pesona, dengan karakteristik yang berbeda-beda, dan mampu menjadi sebuah destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi.
Pulau Kembang, atau Pulau Kambang merupakan objek wisata alam yang terletak di tengah Sungai Barito, yang syarat dengan nilai edukatif, nuansa legenda, mitos, dan misteri.
Objek wisata tersebut memiliki nama lengkap Taman Wisata Alam Pulau Kembang, dan nama yang paling populer memang dengan sebutan Pulau Kembang.
Simak juga: tempat wisata sekitar Banjarmasin
Taman Wisata Alam Pulau Kembang memiliki luas sekitar 83 ha lebih. Dan kawasan tersebut didominasi oleh hutan mangrove, dengan jalur trekking yang terbuat dari kayu, yang menghubungkan antar spot.
Lalu apa saja yang menjadi daya tarik Pulau Kembang? Maka inilah review tentang Pulau Kembang yang tersaji khusus untuk anda, sebagai referensi awal untuk menentukan lokasi wisata saat liburan tiba.
Daya Tarik Pulau Kembang
Bagi para wisatawan yang hendak berkunjung ke Pulau Kembang, maka disarankan untuk selalu mempertimbangkan faktor cuaca.
Sebetulnya, pertimbangan tersebut mesti diterapkan dimanapun objek wisata tujuannya. Khusus kunjungan ke Pulau Kembang, diupayakan saat cuaca cerah. Karena untuk sampai di lokasi utama harus melalui perjalanan menyusuri Sungai Barito.
Dan inilah pesona keindahan Pulau Kembang, Barito Kuala :
1. Kerajaan Kera
Simak juga: Danau Purba Tolire
Pulau Kembang terkenal sebagai pulau kerajaan kera, atau kerajaan monyet. Alasannya karena di pulau tersebut banyak sekali monyet.
Monyet atau kera-kera tersebut cukup jinak, dikarenakan seringnya pengunjung yang datang, kemudian berinteraksi, sambil memberi makanan seperti kacang.
Tetapi, hewan selalu mempunyai naluri dasar yang tidak bisa dihilangkan. Monyet memiliki sifat jahil, atau usil, oleh karena itu barang-barang, beserta makanan dan minuman untuk tetap dipastikan aman.
2. Trekking Di Hutan Mangrove
Pulau Kembang merupakan pulau yang didominasi oleh hutan mangrove. Di area pulau tersebut terdapat jalur trekking yang nyaman, serta cocok untuk hunting foto.
Jika beruntung, monyet-monyet akan mendekat ke para pengunjung, serta menjadi sebuah momen keren yang diabadikan oleh kamera ponsel anda.
Di sudut lain, terdapat juga kantin yang menjual makanan dan minuman, serta beberapa tempat yang dikeramatkan, dan dianggap memiliki khasiat tertentu.
3. Mitos, Sejarah, Dan Legenda Di Pulau Kembang
Cerita tentang mitos, legenda, maupun sejarah, di sebuah objek wisata menjadi sebuah daya tarik tambahan yang dapat mengundang pengunjung untuk datang. Adapun cerita mitos, legenda, dan sejarah di Pulau Kembang adalah sebagai berikut:
-
Sejarah Pulau Kembang
Sejarah Pulau Kembang yang beredar di masyarakat, terbentuk dari sebuah kapal besar Inggris yang dihancurkan oleh masyarakat Biaju pada tahun 1750.
Baru pada tahun 1976, Pulau Kembang ditetapkan sebagai sebuah kawasan hutan wisata dan menjadi salah satu unggulan pariwisata di Kabupaten Barito Kuala.
Simak juga: Pantai Congot di batas barat Jogja
-
Legenda, Dan Mitos Di Pulau Kembang
Mitos yang berkembang di Pulau Kembang adalah cerita tentang monyet putih, serta beberapa tempat ziarah yang ada di kawasan Taman Wisata Alam Pulau Kembang.
Yang ke dua, terkait asal usul monyet yang ada di di Pulau Kembang sebagai bukti rasa syukur seorang raja yang akhirnya mendapatkan keturunan setelah mandi di Pulau Kembang.
Raja memerintahkan anak buahnya untuk menyimpan sepasang monyet jantan dan betina di Pulau Kembang, supaya pulau tersebut tetap terjaga kelestariannya.
Lokasi Pulau Kembang
Lokasi Pulau Kembang berada di Kecamatan Alalak, Kebupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan. Dan berada di tengah Sungai Barito.
Simak juga: Air terjun terindah, Putuk Truno
Rute Menuju Pulau Kembang
Rute menuju Pulau Kembang dapat diakses dengan melalu Siring Sungai Martapura atau Kampung Muara Kuin. Bersiaplah untuk melakukan perjalanan yang tak biasanya.
Jika kamu melalui Siring Sungai Martapura, kamu harus menyewa perahu klotok yang selalu siap mengantarkanmu menuju Pulau Kembang.
Perahu Klotok merupakan sebuah perahu sederhana khas Kalimantan, yang menimbulkan bunyi klotok,,,klotok,,,,klotok,,,,
Dimana perjalanan yang akan kamu tempuh untuk menuju Pulau Kembang sekitar 1 jam perjalanan, dengan melewati tiga buah Sungai.
Dimana kamu akan dapat menikmati keindahan Sungai Martapura dan Sungai Barito, serta kehidupan masyarakat yang ada di sekitar sungai. Selain itu kamu juga akan melihat beberapa kapal yang terparkir di pinggiran Sungai Barito.
Jika kamu berangkat dari Kampung Muara Kuin, kamu pun harus menyewa perahu klotok untuk menuju Pulau Kembang. Namun jika kamu berangkat sebelum matahari terbit, kamu akan melalui sebuah Pasar Terapung Muara Kuin.
Waktu tempuh dari Kampung Muara Kuin lebih singkat daripada melalui Sungai Martapura, yakni hanya sekitar 45 menit.
Jam Buka Pulau Kembang
Jam operasional Pulau Kembang dibuka setiap hari Senin hingga Minggu, mulai pukul 07.00 hingga pukul 17.00 sore.
Simak juga: Pantai Teluk Awur
Tiket Pulau Kembang
Tiket Pulau Kembang dibedakan menjadi:
- Untuk wisatawan lokal yakni membayar Rp. 5.000 di hari biasa (Senin hingga Jumat)
- sedangkan di hari Sabtu dan Minggu serta hari libur harus membayar Rp. 7.500,- per orang
- Untuk wisatawan mancanegara di hari biasa harus membayar Rp. 100.000,- per orang
- Sedangkan untuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur lainnya dengan membayar sebesar Rp. 150.000,- per orang
Fasilitas Pulau Kembang
Fasilitas yang ada di sekitar Pulau Kembang diantaranya:
- Kamar mandi
- Warung-warung makanan dan minuman
- Mushola
Penutup
Alam Pulau Kembang memang tak diragukan lagi, kamu dapat berkeliling dengan santainya menyusuri jalan setapak yang sudah tersedia.
Sekalian kamu dapat mengajarkan anak-anak tentang anugerah Tuhan yang berupa keindahan alam ini.
Selamat berlibur!