8 Wisata Palembang yang Cocok untuk Liburan Singkat tapi Berkesan

Nativeindonesia – Palembang selalu punya cara sederhana untuk membuat orang jatuh hati. Kota yang dialiri Sungai Musi ini tidak hanya dikenal lewat Jembatan Ampera atau pempek yang melegenda, tetapi juga lewat suasana kotanya yang hangat dan penuh cerita. Dalam waktu singkat, Palembang mampu menghadirkan pengalaman liburan yang terasa dekat, santai, namun tetap meninggalkan kesan mendalam.

Bagi kamu yang memiliki waktu terbatas, Palembang bisa menjadi pilihan tepat tanpa perlu rencana yang rumit. Banyak destinasi wisata yang mudah dijangkau, cocok untuk jalan santai, berburu foto, atau sekadar menikmati suasana kota. Dari wisata sejarah hingga ruang terbuka yang ramah keluarga, semuanya dapat dinikmati dalam satu atau dua hari saja.

Menariknya, liburan singkat di Palembang tidak berarti pengalaman yang biasa-biasa saja. Setiap sudut kota ini menyimpan cerita, mulai dari jejak kejayaan Sriwijaya hingga kehidupan masyarakat di sepanjang tepian sungai. Perpaduan antara budaya, alam, dan kuliner membuat perjalanan singkat terasa lebih berwarna. Rekomendasi tempat-tempat dibawah ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi kamu yang ingin rehat sejenak dari rutinitas, tanpa harus pergi terlalu jauh atau menghabiskan banyak waktu.

Amanzi Waterpark

Amanzi Waterpark

Amanzi Waterpark bisa jadi pilihan tepat untuk menghabiskan waktu bermain air bersama keluarga. Tempat wisata air ini berdiri di atas lahan seluas 3,5 hektar dan menawarkan beragam wahana menarik, mulai dari Zimba, Cora Pool, River Nile, sampai The Cyclone. Tersedia juga area khusus anak-anak yang dirancang aman dan dilengkapi berbagai permainan seru, sehingga orang tua tidak perlu khawatir saat si kecil bermain.

Soal harga tiket, Amanzi Waterpark tergolong ramah di kantong. Pengunjung cukup membayar Rp50.000 pada hari biasa, sementara tarif akhir pekan sebesar Rp100.000. Dengan fasilitas dan wahana yang lengkap, tempat ini cocok untuk mengisi waktu liburan agar terasa lebih seru dan berkesan bersama orang-orang terdekat.

Pulau Kemaro

Pulau Kemaro

Pulau Kemaro adalah salah satu tempat wisata populer yang terletak di tengah aliran Sungai Musi, Kota Palembang. Pulau ini dikenal tidak hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena cerita legenda cinta antara seorang putri Kerajaan Sriwijaya dan pangeran dari Tiongkok. Nama Pulau Kemaro sendiri memiliki makna pulau yang tetap kering, sebab wilayah ini tidak pernah terendam air meskipun Sungai Musi sedang mengalami pasang.

Daya tarik utama Pulau Kemaro adalah keberadaan Klenteng Hok Tjing Rio yang telah berdiri sejak ratusan tahun lalu. Selain itu, terdapat Pagoda Menara 9 yang menjadi spot favorit wisatawan untuk menikmati pemandangan Sungai Musi dari atas. Bangunan-bangunan ini menambah nilai sejarah dan budaya yang kuat di pulau tersebut.

Pulau Kemaro juga dikenal sebagai pusat perayaan Cap Go Meh yang selalu berlangsung meriah setiap tahunnya. Pada momen ini, pulau dipenuhi oleh pengunjung dari berbagai daerah yang ingin menyaksikan tradisi budaya Tionghoa. Suasana yang ramai dan penuh warna menjadikan Pulau Kemaro sebagai tujuan wisata yang menarik dan berkesan.

Jembatan Ampera

Jembatan Ampera

Jembatan Ampera merupakan salah satu ikon terkenal Kota Palembang yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Jembatan ini berfungsi menghubungkan dua wilayah utama, yaitu Seberang Ulu dan Seberang Ilir. Pada malam hari, keindahan Jembatan Ampera semakin terlihat saat lampu-lampu menyala dan menciptakan pemandangan yang sangat menarik.

Pembangunan Jembatan Ampera dimulai pada April 1962 dan selesai pada tahun 1965. Jembatan ini memiliki panjang sekitar 1,1 kilometer dan lebar 22 meter. Pada awal pembangunannya, bagian tengah jembatan dirancang bisa dinaikkan agar kapal-kapal besar dapat melintas di bawahnya.

Namun, sejak tahun 1970, bagian tengah Jembatan Ampera tidak lagi berfungsi untuk diangkat. Bandul pemberatnya juga dibongkar karena dianggap berisiko dan dapat membahayakan keselamatan. Saat ini, pengunjung bisa menikmati keindahan Jembatan Ampera dengan berjalan di tepi Sungai Musi atau melihatnya dari atas kapal yang melintas.

Kantor Ledeng

Kantor Ledeng

Kantor Ledeng menjadi salah satu destinasi menarik bagi penggemar wisata sejarah di Palembang. Saat ini, bangunan bersejarah ini digunakan sebagai Kantor Wali Kota Palembang. Dahulu, Kantor Ledeng merupakan menara air peninggalan Belanda yang di bagian bawahnya difungsikan sebagai ruang perkantoran.

Seiring waktu, bangunan tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dalam kegunaannya. Pada masa pendudukan Jepang, Kantor Ledeng digunakan sebagai kantor residen. Kemudian, pada tahun 1956 bangunan ini beralih menjadi balai kota, hingga akhirnya resmi difungsikan sebagai kantor wali kota sejak tahun 1963 dan terus digunakan sampai sekarang.

Museum Balaputra Dewa

Museum Balaputra Dewa

Museum ini sangat tepat dikunjungi oleh siapa saja yang ingin mengenal lebih dalam sejarah Palembang serta masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Museum Negeri Provinsi Sumatera Selatan “Balaputra Dewa” menyimpan dan menampilkan berbagai peninggalan sejarah daerah, budaya, dan karya seni khas Sumatera Selatan yang bernilai tinggi. Beragam koleksi yang dipamerkan memberikan gambaran perkembangan peradaban masyarakat setempat dari masa ke masa.

Di dalam museum, pengunjung dapat melihat aneka kerajinan tradisional dan artefak yang berasal dari wilayah Sumatera Selatan, mulai dari masa prasejarah hingga era penjajahan Belanda. Museum ini terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu Bagian Megalit, Bagian Sriwijaya, dan Bagian Kesultanan Palembang. Koleksi yang ditampilkan sangat beragam, seperti arca, alat musik tradisional, serta diorama sejarah Kerajaan Sriwijaya yang menarik dan mudah dipahami.

Benteng Kuto Besak (BKB)

Benteng Kuto Besak (BKB)

Benteng Kuto Besak atau BKB terletak di pinggir Sungai Musi dan menjadi salah satu peninggalan sejarah penting di Kota Palembang. Pada awalnya, bangunan ini berfungsi sebagai keraton dan pernah menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Palembang pada abad ke-18. Keberadaan BKB hingga kini menjadikannya simbol sejarah yang masih dikenal luas oleh masyarakat.

Pembangunan Benteng Kuto Besak dimulai pada tahun 1780 saat Sultan Muhammad Bahauddin memerintah. Keraton ini memiliki luas sekitar 5,3 hektare dan dikelilingi tembok kokoh yang dilengkapi empat kubu pertahanan di setiap sudutnya. Struktur bangunannya menunjukkan bahwa benteng ini dirancang tidak hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai pusat pertahanan kerajaan.

Di dalam kawasan keraton terdapat halaman yang luas serta berbagai bangunan penting, seperti balai agung, keputren, paseban, ruang penerimaan tamu, hingga kediaman sultan dan permaisuri. Selain itu, terdapat kolam, taman, dan pepohonan buah yang menambah keindahan area benteng. Saat ini, Benteng Kuto Besak sering dimanfaatkan sebagai lokasi acara budaya dan menjadi tempat favorit wisatawan untuk berfoto.

Lawang Borotan

Lawang Borotan

Lawang Borotan merupakan gerbang bersejarah yang berasal dari masa Kesultanan Palembang Darussalam. Saat ini, bangunan tersebut dikenal sebagai salah satu tujuan wisata edukasi di Kota Palembang karena memiliki nilai sejarah yang tinggi dan menjadi saksi perkembangan pemerintahan pada masa lalu.

Gerbang Lawang Borotan adalah bagian dari Benteng Kuto Besak, yang dahulu berfungsi sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Palembang Darussalam. Gerbang ini berada di bagian belakang benteng dan menjadi salah satu jalur penting karena lokasinya yang dikelilingi oleh sungai-sungai strategis, sehingga berperan besar dalam sistem pertahanan.

Dari tiga gerbang yang awalnya dimiliki Benteng Kuto Besak, kini hanya gerbang barat atau Lawang Borotan yang masih bertahan. Setelah dilakukan revitalisasi, kondisi gerbang ini menjadi lebih rapi dan terawat, namun tetap mempertahankan keaslian serta nilai sejarah yang melekat sejak zaman kesultanan.

Taman Celosia Spring Hill

Taman Celosia Spring Hill

Taman Celosia Spring Hill sangat cocok dikunjungi bagi kamu yang gemar berfoto dan mencari tempat wisata yang menarik secara visual. Area taman ini dipenuhi aneka bunga berwarna cerah yang tertata rapi, sehingga menciptakan suasana yang indah dan menyegarkan untuk dinikmati pengunjung.

Selain keindahan bunganya, taman ini juga menyediakan berbagai spot foto menarik, seperti replika kincir angin khas Belanda dan miniatur rumah tahan gempa. Tempat ini menjadi pilihan yang pas untuk mengabadikan momen bersama keluarga maupun pasangan karena suasananya yang romantis dan menyenangkan.

Liburan singkat bukan berarti harus dilalui dengan cerita yang biasa saja. Palembang, dengan segala pesona alam, sejarah, dan budayanya, mampu menghadirkan pengalaman yang hangat dan membekas meski waktu yang dimiliki terbatas. Delapan wisata di Palembang yang telah dibahas membuktikan bahwa keindahan tak selalu menuntut perjalanan jauh atau waktu yang panjang.