Burayot merupakan cemilan legendaris yang sudah ada sejak zaman dulu, dan menjadi makanan khas yang berasal dari Kabupaten Garut selain Dodol. Rasanya sama-sama manis, namun bentuknya berbeda.
Untuk kamu yang sedang berlibur ke Garut, wajib membawa burayot sebagai oleh-oleh. Rasanya yang legit dan manis enak banget dimakan dengan teh hangat.
Apalagi saat ini rasa dari Burayot telah dimodifikasi dan menjadi lebih kekinian, sehingga dapat menyasar pasar anak muda juga. Berikut kami rangkum untuk anda dari sejarah burayot hingga lokasi membeli burayot di Garut.
Sejarah Burayot
Sejarah Burayot sama seperti seblak yang merupakan buah dari ketidaksengajaan. Penemunya ialah Abah Onon dibantu sang istri Bi Acih yang berusaha untuk meracik makanan ringan atau cemilan yang mudah selain cemprus yang dianggap ribet.
Setelah mencapurkan tepung beras dan gula merah, Bi Acih kemudian membentuknya menjadi bulatan yang menggelembung lalu digoreng hingga matang. Pada waktu itu proses penggorengannya belum diburayotkan alias digantungkan.
Adonannya mirip dengan panganan lain yang bernama Ali Agrem hanya saja bentuk ali agrem kayak donat atau menyerupai cincin, orang sunda menyebutnya ali.
Kehadiran burayot kemudian menjadi cemilan ketika berkumpul atau ketika sedang ada acara-acara tertentu, dan konon katanya sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.
Cara Membuat Burayot
Cara membuat burayot sebenarnya sederhana, bahan-bahannya pun nggak begitu banyak yakni hanya terdiri dari:
- Tepung beras,
- Gula merah atau gula aren, dan
- Minyak kelapa untuk menggoreng.
Pertama-tama kita lelehkan gula merah atau gula arennya dengan dicampur sedikit air, garam, dan juga vanili.
Kemudian campurkan tepung beras sedikit demi sedikit ke dalam lelehan gula aren atau gula merah lakukan hingga merata dan agak kalis. Adonan tersebut kemudian dipipihkan sebelum digoreng.
Panaskan minyak, lalu masukkan adonan tersebut hingga setengah matang lalu tusuk bagian ujungnya dengan tusuk sate atau sejenisnya. Setelahnya biarkan menggantung, dalam bahasa sunda disebut ngaburayot hingga akhirnya memiliki bentuk memanjang dan seperti di tarik di bagian ujungnya.
Terlihat mudah bukan? Eits tunggu dulu kamu harus lihai pada saat menggoreng, salah sedikit bentuknya jadi kurang bagus alias nggak ngeburayot.
Jika kamu ingin menambahkan rasa kekinian pada adonan burayotnya juga bisa, dapat ditambah dengan keju, cokelat, pisang, strawberry, ataupun yang lainnya. Tambahan rasa tersebut dapat dimasukkan ke dalam adonan burayotnya.
Lokasi Membeli Burayot Di Garut
Setelah tahu bahan dan juga proses membuatnya, saatnya kami memberitahu dimana saja sekiranya kamu dapat membeli Burayot khas Garut untuk dijadikan oleh-oleh.
Makanan tradisional Burayot ini berasal dari Leles, Kadungora, dan Wanaraja. Di sepanjang jalur Leles – Kadungora, akses menuju maupun keluar dari Kabupaten Garut banyak berjajar para pedagang burayot.
Kisaran harganya pun sangat murah, yakni ukuran kecil dijual kira-kira Rp. 10.000,- dan ukuran besar dijual sekitar Rp. 20.000,- saja.
Selain itu, kamu juga dapat membeli Burayot di:
1. Toko Burayot The Legendary Cookie From Garut
- Samping Racik Desa, Jl. Cipanas Baru, Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut.
- Buka setiap hari pukul 08.00 hingga 20.00 wib.
2. Burayot Simadu Rancabango
- Jl. Otista No. 182, Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut.
3. Kue Burayot Bu Eti Mang Ojon
- Pasir Teureup RT.01 RW.12, Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut.
- Buka mulai jam 07.00 hingga 17.00
4. Burayot Saboga dan Oleh-Oleh Khas Garut
- Kp. Kaum RT.01 RW.03, Salamnunggal, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut.
5. Warung Burayot Khas Garut
- Jl. Warung Peuteuy, Sukaraja, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut.
6. Burayot Kameumeut
- Jl. Otista No.8, Tarogong, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.
- Buka mulai pukul 07 pagi hingga 10 malam.
Selain itu, burayot juga dapat dibeli dibeberapa toko oleh-oleh yang menjajakan makanan tradisional khas Garut.