Situ Sanghyang merupakan salah satu tempat wisata berupa danau atau situ yang berada di Desa Cilolohan, Kec. Tanjung Jaya, Kab. Tasikmalaya.
Situ Sanghyang juga merupakan salah satu tempat wisata Tasikmalaya yang murah. Meski demikian, indah dan cukup diminati para wisatawan untuk berlibur bersama keluarga tercinta maupun hanya sekedar melepas rasa penat saja.
Situ Sanghyang juga termasuk tempat wisata danau yang populer selain Situ Gede, yang berada di Kecamatan Mangkubumi. Dan terkenal sebagai tempat wisata yang murah, indah, unik, romantis, dan penuh dengan cerita legenda serta mitos.
Nah Situ Sanghyang pas banget untuk yang mau bawa keluarga, teman, sahabat, ataupun pasangan kalian. Berikut deskripsi lengkapnya untuk kamu semua!
Lokasi dan Alamat Situ Sanghyang
Lokasi Situ Sanghyang terletak dengan alamat Jalan Raya Cibalanarik, Desa Cilolohan, Kecamatan Tanjung Jaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Legenda dan Mitos Situ Sanghyang
Pada dasarnya tidak ada sejarah resmi yang menceritakan tentang asal mula dari Situ Sanghyang ini. Diperkirakan situ atau danau ini sudah ada sejak zaman Mataram Kuno.
Terdapat sebuah legenda, mitos, atau dongeng, yang menyebar dari mulut ke mulut, yakni tentang tenggelamnya perkampungan Saung Gatang.
Dibalik keindahan yang dimiliki Situ Sanghyang, ternyata tersimpan sebuah legenda yang berbau dendam dan amarah.
Bermula dari seorang anak raja yang kepincut akan kecantikan seorang wanita. Kemudian dia memerintahkan dua orang pengawalnya untuk membawa kembang desa tersebut supaya dapat dinikahi.
Dan akhirnya para pengawal pun berhasil membawa gadis tersebut ke istana. Diadakanlah pesta besar-besaran selama tujuh hari tujuh malam.
Ternyata gadis tersebut sudah memiliki seorang suami, yang pada saat itu sedang pergi ke Kerajaan Mataram. Yang bernama Resi Galunggung.
Ketika kembali ke desanya, beliau mendapati kabar bahwa istrinya dibawa ke istana untuk dinikahkan dengan anak raja. Mendengar hal tersebut dia pun menyusul ke istana dengan wujud budak buncir (anak kecil hitam).
Dengan sebelumnya meminta para anjing untuk menggonggong sehingga suaranya beradu dengan pesta pernikahan anak raja.
Dan meminta untuk bertemu dengan anak raja, namun ditolak oleh para pengawal yang menjaga di depan istana. Mendengar hal tersebut, Resi Galunggung pergi sambil menancapkan lidi.
Dan beliau berucap siapa saja yang dapat mencabut lidi ini, maka aku akan bertekuk lutut dihadapannya. Anak raja tersebut akhirnya berusaha untuk mencabut lidi tersebut, namun tidak berhasil.
Ketika Eyang Resi mencabut lidi tersebut, keluarlah air dari dalam tanah yang akhirnya menenggelamkan perkampungan Saung Gatang tersebut.
Tak berhenti sampai disitu, Resi Galunggung pun mengucap sumpah yang mengatakan bahwa siapa saja yang meminum air dari tenggelamnya Perkampungan Saung Gatang akan berubah menjadi ikan. Dan Resi Galunggung menyebut danau tersebut dengan nama Sanghyang.
Terlepas dari hal tersebut, Situ Sanghyang memiliki alam yang indah dan menenangkan. Bahkan dijadikan tempat berenang oleh anak-anak yang tinggal di sekitar situ.
Rute Menuju Situ Sanghyang
Rute menuju Situ Sanghyang jika dari arah Kota Tasikmalaya dengan menuju Singaparna, kemudian ambil ke arah Salawu saat tiba di Alun-Alun Singaparna. Setelah itu teruskan ke arah Mangureja lalu Cibalarik, tibalah kamu di Situ Sanghyang.
Rute tersebut akan menempuh perjalanan sekitar 26 km dengan estimasi waktu perjalanan 56 menit. Jalan nya bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.
Tiket Masuk Situ Sanghyang
Harga tiket Situ Sanghyang perorangan hanya sekitar Rp. 6.000,-
Jam buka Situ Sanghyang
Jam operasional Situ Sanghyang dibuka setiap hari, selama 24 jam
Fasilitas Situ Sanghyang
- Area parkiran yang luas,
- Musola,
- Toilet,
- Warung atau kantin,
- Sasaungan atau gazebo,
Daya tarik Situ Sanghyang
1. Makam Eyang Prabu Lingga Wastu
Selain dijadikan lokasi untuk bersantai bersama keluarga menikmati alam yang tersaji, tak jauh dari Situ Sanghyang terdapat sebuah makam dari Eyang Prabu Lingga Wastu.
Eyang Prabu Lingga Wastu diutus oleh Kesultanan Cirebon untuk menghindari warga desa sekitar Situ Sanghyang dari perbuatan musyrik, karena air danaunya tidak dapat diminum.
Eyang Prabu Lingga Wastu saat itu didampingi oleh Eyang Lokananta dan Eyang Lokananti. Dimana masing-masing memiliki kemampuan yang berbeda.
Jadi, selain menikmati alamnya yang indah kamu juga dapat melakukan wisata religi ke makam Eyang Prabu Lingga Wastu.
2. Wahana Di Situ Sanghyang
Selain alamnya yang asri dan sejuk, Situ Sanghyang juga menyajikan beberapa wahana permainan seperti:
- Rakit atau perahu kayuh,
- Perahu angsa,
- Wahana bermain
Wahana bermain yang sangat – sangat aman sekali untuk anak – anak kita bermain, wahana permainan yang ada di Situ Sanghyang tersebut diantaranya :
- kereta api mini,
- kincir angin mini,
- kolam ikan mainan,
- dan lain sebagainya.
3. Tempat Pemancingan Ikan
Di sekitar Situ Sanghyang terdapat spot untuk memancing, yang biasanya digunakan para mancing mania untuk menyalurkan hobinya.