Ada yang pernah berkunjung ke Banyuwangi? Wilayah Jawa timur paling ujung ini menjadi sebuah kawasan destinasi yang wajib untuk dikunjungi. Lantaran. Pesonanya yang luar biasa indahnya. Wilayah yang memiliki julukan sunrise of java ini tidak hanya indah saja. Melainkan esoktis apalagi, dengan keindahan festival tradisionalnya.
Saking indahnya, ada salah satu kawasan yang dijuluki dengan “Little Africa In Java’ dari sini, apakah sobat native sudah tahu dimanakah objek wisata tersebut. Jika, masih belum tahu baiklah, mari kita bahas sebuah objek wisata di Banyuwangi dengan pesona menawan tepatnya di Taman Nasional Baluran.
Simak: review wisata Kawah Ijen
Mengenal Taman Nasional Baluran
Taman nasional adalah sebuah kawasan yang digunakan khusus untuk melindungi berbagai macam ekosistem flora dan fauna. Di banyuwangi, kurang lebih ada 3 taman nasional yang berdiri dan dijadikan sebagai objek wisata unggulan. Salah satunya adalah Taman nasional Baluran yang mendapatkan julukan sebagai little Africa ini Java.
Luas kawasan ini kurang lebih 25.000 ribu hektar. Di kawasan ini sobat native akan disuguhkan dengan berbagai macam konservasi dan hewan-hewan alam. Jangan kaget, saat menyusuri kawasan ini sobat native akan dihibur dengan kondisi jalan yang rusak parah. Statusnya sebagai sebuah Taman Nasional membuat jalan kawasan ini tidak boleh diperbaiki.
Jadi, banyaknya lubang jalan harap dimaklumi. Begitu bula dengan hewan-hewan yang datang dan menyeberang tanpa permisi. Semuanya akan ditemui di kawasan ini. untuk keperluan perut jangan khawatir. disini sudah berdiri warung dengan berbagai macam menu makanan. Satu hal lagi, jangan berharap ada listrik. Kawasan ini bisa dibilang susah sekali yang namanya listrik.
Disini, sobat native bisa berkenalan dengan hewan-hewan yang dilindungi seperti banteng, kerbau, rusa, kera berekor panjang. Dan sebuah padang rumput yang sangat luas. Menarik bukan? Berpetualang di kawasan ini.
Simak juga: review Teluk Hijau Banyuwangi
Hutan Musim
Hutan ini akan menyambut wisatawan yang datang ke sini setelah melewati pos penjagaan. Nah, yang dimaksud dengan hutan musim adalah hutan yang akan berubah-berubah sesuai dengan musimnya,
Saat musim penghujan, sobat native akan disuguhkan pesona hijaunya pepohonan. Tetapi,bila wisatawan datang pada musim kemarau, wisatawan akan dihibur dengan kondisi gersang. Warna coklat dengan dedaunan yang seakan rontok.
Simak juga: info seputar Pantai Pulau Merah
Kalau ditanya bagus yang mana diantara kedua musim ini, saya akan menjawab bagus semua. Bukan tanpa alasan karena, kedua musim ini mempunyai esoktisme masing-masing dan keunikan tersendiri. Sobat native akan berjalan menyusuri hutan ini kurang lebih sejauh 5 km.
Hutan Evergreen
Nah, kalau ini hutan abadi. Dimana, hutan disini dalam kondisi subur. Bukan musiman seperti yang diatas. Jadi, kapan pun sobat native datang, hutan ini akan selalu tampak hijau dan menggemaskan.
Tanah di hutan ini memang cukup subur. Disini, ada sebuah aliran sungai yang berfungsi sebagai cadangan air untuk tumbuhan. Itulah sebabnay, mengapa kawasan ini lebih terbilang hijau esoktis dari pada yang sebelumnya.
Disini, sobat native harus berjalan kurang lebih 3 kilometer menuju ke kawasan selanjutnya. Dan, disini pula, sobat native bisa merasakan bagaimana sejuknya kawasan ini. serasa di surga. Apalagi, saat panas terik matahari menyengat, berteduh di tempat ini adalah sebuah kewajiban.
Simak juga; info wisata Geopark Ciletuh
Savana Bekol
Sampailah kita di savanna bekol. Dimana, savanna inilah yang dijuluki dengan little Africa. Dimana, kawasan ini memiliki 10.000 hektar atau lebih dari sepertiga kawasan ini. disini, wisatawan akan disuguhi padang rumput serta pemandangan gunung nan esoktis.
Savana bekol memiliki sifat hampir sama dengan hutan musim. Dimana, saat musim penghujan, kawasan ini memiliki pesona hijau nan menawan. Biasanya, di saat musim penghujan ada banyak hewan yang bisa dilihat seperti rusa yang sedang makan rerumputan.
Disarankan, bagi wisatawan yang berkunjung ke sini untuk berhati-hati. Lantaran ini adalah alam bebas. Bisa-bisa bertemu dengan ular atau sekawanan banteng yang sedang datang. Lebih baik, sobat native berhenti dan biarkan mereka lewat terlebih dahulu. Atau jika, bertemu dengan ular tenang dan jangan panik
Jika, tidak ada halangan, kawasan ini memang mempesona. Tetapi, saat hewan datang tempat ini bisa membuat jantung berdebar dengan kencang. Salah satu kunci yang memang harus diperhatikan adalah jangan panik bila bertemu dengan hewan.
Simak juga: review Taman Nasional Wakatobi
Pantai Bama
Sampailah kita di kawasan terakhir dari Taman Nasional Baluran. Pantai ini sangat sepi dan begitu nikmat dijadikan sebagai titik final dari petualangan di taman national baluran. Tetapi, ada satu hal yang harus diperhatikan disini, dengan hadirnya kawanan kera ekor panjang.
Mereka akan mengincar makanan yang akan dibawa oleh sobat native. Makanan bagi mereka seperti uang yang tampak hijau mengkilat untuk kita. Jadi, disarankan untuk tidak memancing kedatangan mereka dengan membawa makanan. Jika, tidak maka kera-kera ini akan datang dan mengambil makanan ini.
Kera disini cukup galak, jadi disarankan lagi untuk berhati-hati. Lebih baik. Menikmati pantai dengan putihnya pasir pantai dan ayunan yang tersedia disini. Apalagi, dengan pohon-pohon yang menjalar dan bisa dijadikan sebagai salah satu spot foto nan menarik.
Dilihat dari segi ombaknya pun tidak begitu kencang. Jadi, wisatawan bisa dengan aman berenang di kawasan ini. hanya jangan terlalu ke tengah ya. Karena, walaupun tidak ganas, yang namanya pantai tetap mempunyai sisi yang mengerikan.
Disini pula, sobat native bisa melihat kapal-kapal yang berlalu-lalang dari pelabukan ketapang menuju ke pelabuhan gilimanuk. Sayangnya, sobat native harus segera keluar dari kawasan ini sebelum jam 3 sore. Karena, di tempat ini tidak ada penerangan dan perjalanan yang harus ditempuh dari pantai bama ke gerbang pintu masuk adalah 2 jam.
Simak: wisata ke Taman Nasional Bunaken
Alamat Dan Rute Lokasi
Alamat Taman Nasional Baluran berada di Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa timur. Kawasan ini memang perbatasan antara kabupaten banyuwangi dan situbondo.
Jadi, apabila sobat native ingin pegi ke tempat ini. sobat native hanya perlu mengikuti jalur Banyuwangi – situbondo. Kawasan ini berada di sepanjang jalan. Mudah bukan? Atau sobat native juga bisa menggunakan bus yang berangkat dari terminal banyuwangi dengan tujuan situbondo. Kemudian, turun di depan Taman Nasional Baluran.
Harga Tiket Masuk
Harga tiket masuk disini cukup murah di hari weekday, sobat native hanya membayar 15 ribu rupiah. Kalau wisatawan mancanegara harus membayar 150 ribu rupiah.
Jika, hari libur, maka sobat native akan ditarik uang sebesar 17.500, untuk wisatawan asing akan ditarik 225 ribu rupiah.
Video Taman Nasional Baluran
Sobat native yang enggan untuk pergi dari kawasan ini, bisa menyewa penginapan yang sudah disediakan disini. Untuk harganya beragam mulai dari 200 ribuan. Tetapi, tetap dilihat dari segi waktu, karena, saat musim liburan tiba, harga ini akan naik.
Taman Nasional Baluran adalah kawasan yang memang mempesona dan esoktis untuk dikunjungi. Berada disini harus siap lahir dan batin. Apalagi, jalanan disini memang kurang bersahabat. Ayo ajak keluarga, sahabat, dan teman terdekat sobat native untuk menikmati kawasan ini.