Selain Sunan Sendang Duwur, wisatawan juga bisa menjumpai Makam Sunan Drajat ketika berkunjung ke Lamongan Jawa Timur. Makam salah satu wali songo yang dihormati di Jawa ini menjadi tempat ziarah yang ramai dikunjungi.
Sunan Drajat merupakan salah satu dari sembilan Wali atau Wali Songo yang menyebarkan Islam di Pulau Jawa. Sunan Drajat mendirikan Desa Drajat yang semula berupa hutan belantara. Sunan Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470 Masehi dengan nama kecilnya adalah Raden Qasim. Kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin.
Sunan Drajat adalah putra dari Sunan Ampel, ibunya bernama Dewi Condrowati atau Nyai Ageng Manila. Sunan Drajat juga bersaudara dengan Sunan Bonang yang terkenal dengan kecerdasannya.
Hingga kini, makam Sunan Drajat selalu ramai dikunjungi peziarah. Tidak hanya dari Lamongan tetapi juga berbagai daerah. Sunan Drajat atau Raden Qasim terkenal dengan salah satu falsafahnya yang berisi pesan-pesan kemanusiaan. Sejumlah peninggalannya juga masih tersimpan rapi di Museum Sunan Drajat di Lamongan.
Alamat Makam Sunan Drajat
- Desa Drajat, Kec. Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur 62264
Jam Buka
- Buka setiap hari. 24 jam.
Harga Tiket Masuk
- Tidak dipungut biaya.
Rute ke Makam Sunan Drajat
Makam Sunan Drajat berjarak sekitar 37,7 km dari Alun-alun Lamongan. Dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 1 jam berkendara.
- Rute dari Alun – alun Kota lamongan : Ambil Jl. Jaksa Agung Suprapto/Jl. Kragan – Rembang – Surabaya/Jl. Raya Gresik – Babat/Jl. Raya Pantura/Jl. Tuban – Surabaya ke Jl. Raya Karanglangit/Jl. Raya Kepatihan/Jl. Raya Turi di Blangit.
- Tetap di Jl. Raya Kepatihan/Jl. Raya Turi. Ambil Jl. Kemlagigede, Jl. Raya Kemlagilor, dan Jl. Raya Kalitengah – Karangbinangun ke Jl. Raya Karanggeneng di Karanggeneng. Mengemudi dari Jl. Raya Takeran dan Jl. Raya Dagan ke Drajat. Terus mengemudi hinnga sampai ke tujuan anda.
Transportasi
Untuk mencapai lokasi Makam Sunan Drajat di Lamongan, wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi seperti motor, mobil maupun bis. Sarana jalan sudah baik dan memadai memudahkan para pengunjung yang ingin kesana untuk berwisata ziarah.
Jika menggunakan transportasi umum anda bisa menggunakan jasa transportasi angkot, bus atau kereta api. Anda bisa turun di Stasiun Lamongan, setelah sampai di Stasiun Lamongan langsung cari angkot menuju ke lokasi tujuan atau ke Terminal Paciran.
Ada Apa di Makam Sunan Drajat
Sunan Drajat merupakan putra dari Sunan Ampel, ia memiliki nama asli Raden Syarifuddin atau Raden Qasim. Sunan Drajat merupakan satu dari sembilan wali yang menyebarkan Islam di Pulau Jawa. Beliau dimakamkan di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Dalam menyebarkan Islam, Sunan Drajat memiliki metode sendiri yaitu lewat kebudayaan.
Ziarah ke Makam Sunan Drajat
Memasuki kawasan makam, para peziarah akan disambut oleh pintu gerbang cungkup Sunan Drajat. Pada pintu tersebut terdapat ukiran candra sangkala yang menandakan tahun 1531 Saka (1609 M). Angka tersebut dianggap sebagai penanda waktu pembangunan atau pemugaran.
Sebelum mencapai area makam Sunan Drajat, ada tujuh tingkat teras yang harus dilalui oleh para peziarah. Sebagian besar teras awal di jalan menuju makam, banyak ditemui bangunan kayu. Mencapai beberapa teras terakhir, bangunan-bangunan tersebut beralih menggunakan batu bata, yang dibangun dengan gaya menyerupai miniatur candi.
Kompleks Makam Sunan Drajat memiliki tiga teras. Pada teras ketiga yang paling belakang dan tertinggi, terdapat cungkup makam Sunan Drajat. Struktur tersebut merupakan bangunan tembok dengan tiga bagian di dalamnya, yakni bagian depan, tengah, dan belakang.
Pada area Makam Sunan Drajat, peziarah bisa menuju ke sebuah ruangan utama. Merupakan tempat peristirahatan Sunan Drajat dan istrinya, Retno Ayu Condro Sekar. Di depan makam tersebut juga terpajang ajaran peninggalan Sunan Drajat yang cukup terkenal dan dikenal dengan istilah Catur Piwulang.
Arsitektur Area Makam
Mengunjungi kompleks makam ini terdapat beberapa detail ornamen yang menghiasi area makam. Seperti pada pintu masuk area makam terdapat ornamen Lintel yang diukir dengan angka. Angka tersebut merupakan tahun pendirian tempat ini. Ukiran angka yang menunjukkan tahun 1531 Saka atau setara dengan tahun 1609 Masehi. Merupakan tahun berdirinya pesantren yang didirikan oleh Sunan Drajat.
Pada bagian luar Langkan di sisi Barat, terukir Candra Sengkala Memet alias sangkala yang juga merupakan angka tahun. Tahun yang tertera adalah 1544 Saka atau tahun 1622 Masehi. Tahun ini menandai perluasan area Cungkup makam untuk menampung lebih banyak peziarah.
Mirip dengan kompleks Makam Sunan Giri, makam Sunan Drajat juga dihiasi dengan gaya arsitektur yang indah. Yang menarik, hampir setiap bagian memiliki makna filosofis dengan makna yang mendalam.
Seperti pada bagian teras makam yang terdiri dari 7 tingkatan. Jumlah 7 ini melambangkan 7 tingkatan penciptaan manusia. Dimana teras ketujuh adalah tingkat tertinggi yang berisikan pusara makam Sunan Drajat beserta sang istri, Retno Ayu Condro Sekar.
Museum Bersejarah Peninggalan Sunan Drajat
Tak jauh dari Makam Sunan Drajat, terdapat Museum Sunan Drajat. Tempat penyimpanan berbagai artefak peninggalan Sunan Drajat yang merupakan salah satu tokoh utama dalam penyebaran Islam di Jawa. Sebagai pusat dakwah dari Wali Songo, museum ini didirikan untuk mengenang dan mempelajari lebih lanjut tentang sosok Sunan Drajat.
Koleksi di museum mencakup berbagai benda. Mulai dari Al-Quran, bedug, kain tenun, hingga barang-barang perunggu, keramik, kayu jati, batu besi, kuningan, bambu, logam, dan buku, baik yang merupakan peninggalan langsung dari Sunan Drajat maupun sumbangan dari penduduk Lamongan.
Dalam menyebarkan Islam, Sunan Drajat memiliki metode sendiri yaitu lewat kebudayaan. Beberapa peninggalannya diantaranya adalah sisa-sisa perangkat gamelan. Mulai dari bonang, angklung, ketuk, rebab, gender dan saron.
Pada peninggalan gamelan, perangkat angklungnya dihiasi dengan ragam hias singa mengkok yang oleh masyarakat dikenal dengan gamelan Singo Mengkok. Dari unsur-unsur gamelan dari periode Sunan Drajat tersebut diperkirakan pada abad ke-18. Sebagaimana ditulis oleh Raffles di dalam karyanya The History Of Java, ataupun oleh Th G Th Pigeaud dalam Literature of Java III. Diperkirakan bentuk gamelan tersebut tidak banyak mengalami perubahan.
Air Sumur Peninggalan Sunan Drajat
Fasilitas Makam Sunan Drajat
Berikut adalah fasilitas dan sarana umum yang tersedia di Makam Sunan Drajat Lamongan.
- Area parkir
- Toilet
- Masjid
- Warung
- Toko souvenir
- Rumah makan dan lain-lain.
Hotel Sekitar Makam Sunan Drajat
Hotel, villa atau penginapan sekitar Makam Sunan Drajat Lamongan.
- Hotel Sunan Drajat
Berjarak 20 meter dari Makam Sunan Drajat.
Makam Sunan Drajat, Jl. Raya Dagan No.Depan, Banjaranyar, Banjarwati, Kec. Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur 62264. 0812-4961-0144. - Grand Kencana Guesthouse Syariah
Berjarak 4,1 km dari Makam Sunan Drajat.
Jl. Raya Daendles, Paciran, Kec. Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur 62264. 0895-4115-71750. - ANGGUN HOMESTAY SYARIAH
Berjarak 4,3 km dari Makam Sunan Drajat.
Penanjan, Jl. Pramuka, RT.002/RW.001, Paciran, Kec. Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur 62264. 0812-3451-1831. - HENNOYUSTIAN HOMESTAY
Berjarak 4,3 km dari Makam Sunan Drajat.
Jl. Pramuka, RT.02/RW.01, Paciran, Penanjan, Paciran, Lamongan Regency, East Java 62264. 0822-2800-0403. - Shafina Guesthouse
Berjarak 4,3 km dari Makam Sunan Drajat.
Paciran, Kec. Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur 62264. 0813-5766-9616. - Flaviano Hills
Berjarak 4,3 km dari Makam Sunan Drajat.
Jl. Pramuka, dusun penanjan, Paciran, Lamongan Regency, East Java 62264. 0852-3650-0545.
Tempat Wisata Sekitar Makam Sunan Drajat
Tempat wisata lain sekitar Makam Sunan Drajat.
- Sendang Duwur
- Indonesian Islamic Art Museum
- Maharani Zoo Dan Goa
- Wisata Bahari Lamongan (WBL)
- Pantai Tanjung Kodok
- Pantai Lorena
- Pantai Kemantren
- Pantai Putri Klayar
- Pantai Paloh
- Telaga Sadang
- Pemandian Air Panas Brumbung.
Video Makam Sunan Drajat
Video Makam Sunan Drajat berikut dikutip dari channel : Eny Daniel
Penutup
Hingga kini, makam Sunan Drajat selalu ramai dikunjungi peziarah. Tidak hanya dari Lamongan tetapi juga berbagai daerah. Sunan Drajat atau Raden Qasim terkenal dengan salah satu falsafahnya yang berisi pesan-pesan kemanusiaan.
Sejumlah peninggalannya juga masih tersimpan rapi di Museum Sunan Drajat di Lamongan. Selain berziarah, mereka ingin melihat peninggalan bersejarah salah satu sunan yang berpengaruh dalam syiar agama Islam di tanah Jawa.